FAKFAK,FP.COM- Sebuah Badan Usaha Milik Kampung (Bumkam) di Kabupaten Fakfak monerahkan sejarah baru. Memproduksi produk turunan dari komoditi lokal dan dijual dengan harga fantastis. Ya, namanya Bumkam Tenggehkahwang di Distrik Fakfak Tengah Kabupaten Fakfak, yang baru saja menjual 10 ribu Balsem Pala Fakfak bernilai Rp 250 Juta ke PT. Kembang Christapharma Bandung, Kamis(11/11/2021).
Proses yang dilalui Bumkam Tenggehkahwang hingga menembus pasar nasional bukan hal mudah. Kolaborasinya dengan Dinas Perkebunan Kabupaten Fakfak, Program Pertumbuhan Ekonomi Hijau dan difasilitasi riset, pelatihan dan pendampingan oleh PT.Mahkota Dewa hingga mengurus dokumen perijinan usaha dan produk di BPOM menjadi kunci sukses. Usaha keras yang tidak menghianati hasil, itulah yang dirasakan Bumkam Tenggehkahwang bersama para mitra strategisnya dengan mendapat gelontoran uang senilai Rp 250 Juta per bulan dari PT. Christapharma Bandung dari hasil produksi Balsem Pala Fakfak 10 ribu pot.
Bahkan sertifikat izin memproduksi bahan kategori herbal dan obat-obatan yang dikeluarkan BPOM kepada Bumkam Tenggehkahwang adalah yang pertama dan satu-satunya di Tanah Papua. Ini sesuatu yang luar biasa yang patut ditiru.
Bumkam bentukan pemerintah kampung di Tanah Papua dapat melakukan hal itu jika mengikuti jejak Bumkam Tenggehkahwang. Kuncinya adalah kolaborasi. Jika pemerintah kampung mengunci diri dan tidak terbuka untuk kolaborasi, maka akan sulit mencapai seperti apa yang diraih oleh Bumkam Tenggehkahwang.
Kepala Dinas Perkebunan Kabupaten Fakfak, Ir. Abdul Rahim Fatamasyah mengatakan jika sebelumnya warga lokal hanya mendapat untung dari menjual biji pala super yang harga per kilonya Rp 100 ribu. Namun dengan hasil inovasi, biji pala super yang harganya Rp 100 ribu itu diolah menjadi lemak pala menjadi 250 gram, dan dari 250 gram itu mampu menghasilkan 200 pot Balsem Pala yang nilainya Rp 4 juta.
Sebelum Balsem Pala, sudah banyak inovasi yang telah dihasilkan oleh warga Fakfak dari tanaman pala. Sebut saja, manisan pala, keripik pala, sirup pala, sabun pala dan sebagainya yang diproduksi dalam skala rumah tangga.
Gubernur Papua Barat, Drs. Dominggus Mandacan, M.Si mengapresiasi usaha dan kerja keras Bumkam Tenggehkahwang, Dinas Perkebunan Kabupaten Fakfak, PT. Mahkota Dewa, Pertumbuhan Ekonomi Hijau dan seluruh masyarakat Kampung Brongkendik. Dirinya berharap, agar produksi itu tetap berkelanjutan dan terus ditingkatkan dari waktu ke waktu,sehingga dapat menjangkau pasar internasional. “ Selain ke Bandung, kita harapkan tidak sebatas Bandung saja, tapi juga Jakarta, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi tapi juga ke luar negeri,” ucap Dominggus Mandacan ketika melepas pengiriman 10 ribu pot Balsem Pala Fakfak di Kampung Brongkendik, Kamis(11/11/2021).
Dominggus Mandacan juga mengajak Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkup Kabupaten dan Provinsi untuk belajar dari Bumkam Tenggehkahwang dan Dinas Perkebunan Kabupaten Fakfak. Sehingga tidak hanya Balsem Pala Fakfak, tapi komoditi lokal lainnya juga dapat diupayakan untuk mendapat pasar yang besar.
“ Ini akan membuka lapangan kerja baru bagi anak-anak muda kita. Tidak hanya sebatas pada orang-orang tua yang tinggal di kampung. Tapi anak muda yang sudah selesai pendidikan, mari pulang ke kampung kembangkan potensi komoditi lokal yang ada di kampung-kampung dengan ilmu yang didapatkan untuk memajukan kampung,” tandasnya.
Mengakhiri sambutannya, seperti biasa Gubernur Dominggus Mandacan kembali mengingatkan kepada warganya agar tidak meninggalkan air mata bagi anak cucu, tetapi tinggalkan mata air bagi anak cucu. Pesan yang memiliki makna untuk terus menjaga alam dan lingkungan di Papua Barat agar tetap hijau dan dapat terus dinikmati oleh generasi yang akan datang.
Sementara itu, Bupati Kabupaten Fakfak, Untung Tamsil dalam sambutannya mengatakan akan berpikir cepat dan terintegrasi bersama seluruh SKPD di lingkup Kabupaten Fakfak untuk mengangkat potensi komoditi Pala. Dirinya juga berkomitmen untuk mengalokasikan anggaran yang cukup dari APBD dan Dana Otsus untuk mengembangkan potensi pala di Kabupaten Fakfak.
Bupati Fakfak yang dilantik pada Tahun 2021 ini juga berharap Gubernur Papua Barat dapat mengeluarkan kebijakan khusus bagi Fakfak dalam hal penganggaran, sehingga dapat membantu Pemerintah Kabupaten Fakfak untuk meningkatkan pembangunan yang lebih maju lagi dari sebelumnya.
Serimoni pengiriman 10 Ribu Pot Balsem Pala Fakfak ini dihadiri Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Fakfak, Ketua DPRD Fakfak, Muspida Kabupaten Fakfak, Pimpinan Program Pertumbuhan Ekonomi Hijau untuk Papua dan Papua Barat, Kepala BPOM Manokwari, Direktur PT.Kembang Christapharma Bandung, Direktur PT. Mahkota Dewa, Direktur Pengembangan Sumber Daya dan Lingkungan Hidup dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia,salah satu Direktur dan Kementerian Pertanian Republik Indonesia dan warga Kampung Brongkendik.*)