JAYAPURA, FP.COM – Pemerintah Kabupaten Keerom terus mengalurkan bantuan kepada masyarakat terdampak Covid-19.
Kali ini, Bupati Keerom Muhammad Markum didampingi Sekda Blasius Waluyo Sejati bersama Ketua Komisi A Iwan Siswanto, anggota Komisi B DPRD Kabupaten Keerom, dan para pimpinan OPD serta TNI-Polri menyerahkan bantuan sebanyak 171 paket bantuan bahan makanan dan bantuan langsung tunai (BLT) kepada masyarakat di Kampung Walma, Distrik Skanto, kabupaten Keerom, Sabtu (6/6/2020).
Kehadiran Bupati Markum bersama rombongan disambut langsung oleh Kepala Kampung Walma, Segiel Tabuni beserta seluruh masyarakat Kampung Walma.
Dengan penuh sukacita, Kepala Kampung Walma Segiel Tabuni, menyampaikan rasa terimakasih kepada Bupati beserta rombongan yang telah hadir menyerahkan bantuan bama kepada 141 Kepala Keluarga dan bantuan langsung tunai (BLT) di Kampung Walma tersebut.
“Kami masyarakat Walma menyampaikan terimakasih kepada Bupati, DPRD dan pimpinan OPD beserta TNI-Polri karena bisa hadir di sini memberikan bantuan kepada masyarakat saya. Dengan bantuan yang diberikan nanti akan kami bagikan secara merata kepada masyarakat sesuai laporan yang kami serahkan sebanyak 141 kepala keluarga dengan jumlah total sebanyak 643 lengkap dengan nomor induk KTP,” ujarnya.
Bupati Markum dalam sambutannya menyampaikan bahwa bantuan yang diberikan di Kampung Walma berdasarkan laporan dari Kepala Kampung. “Dari laporan kepala Kampung awal 141, namun karena ada tambahan 30 KK sesuai rekaman NIK, maka hari ini saya bawa 171 Bansos Bantuan Bama kepada penerimaan manfaat, “ kata Bupati Markum.
Selain bantuan bama, Bupati Markum juga menyerahkan bantuan langsung tunai (BLT) kepada 141 Kepala Keluarga serta penyerahan bantuan uang tunai kepada 9 kelompok tani. “BLT kami serahkan langsung sebesar Rp 600 ribu per kepala keluarga dan kelompok tani kami serahkan karena mereka membuka lahan pertanian selama pandemi covid-19,” paparnya.
Dengan bantuan yang diberikan, diharapkan kepada masyarakat di Kampung Walma untuk tetap mengikuti anjuran dari Pemerintah, mengikuti protokol kesehatan, mulai dari Social Distancing, Phisical Distancing, memakai masker, dan mencuci tangan.
“Memang kampung Walma masih dalam zona hijau. Oleh karena itu, saya berharap agar tetap mempertahankannya, kita harus konsisten dengan mematuhi anjuran Pemerintah. Kalau kita sudah patuh, maka kita merupakan bagian dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19,” ujarnya.
Bupati pun menegaskan, pihaknya tidak melarang warganya untuk melakukan aktivitas atau keluar rumah. “Boleh keluar rumah tapi harus memakai masker dan menjaga jarak,” tukasnya.
Bupati Markum merasa yakin masyarakat kabupaten Keerom akan kembali pada kehidupan normal apabila bekerjasama dan bergotong royong mulai dari tingkat keluarga, RT, RW, Kampung dan distrik. “Kalau bersatu padu, saya yakin bisa melawan Covid-19. Saya tidak menginginkan ada lagi di Kabupaten Keerom,” ucapnya.
Lebih lanjut disampaikan Bupati Markum, bahwa Pemerintah Kabupaten Keerom menyalurkan bantuan kepada 91 Kampung. Namun diharapkan kepada masyarakat yang terdata nama agar disampaikan kepada Dinas Sosial, Gugus Tugas dan kepala Kampung. “Jangan belum dapat lalu marah-marah lalu dipolitisir. Datang sehingga bisa didata untuk menerima bantuan,” harapnya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Komisi A DPRD Kabupaten Keerom, Iwan Siswanto mengatakan, dirinya menyaksikan langsung kepedulian pemerintah kabupaten Keerom, kepada masyarakat khususnya di Kampung Walma distrik Skanto melalui bantuan sosial dan BLT.
“Bantuan ini merupakan pemerintah yang sudah dialokasi di tengah menghadapi pandemi Covid-19 di Kabupaten Keerom. Kami berharap bantuan yang diberikan dapat manfaatkan dengan baik, dan kami juga berharap agar masyarakat selalu menggunakan masker dan rajin mencuci tangan. Mari kita bersama-sama melawan Covid-19 di kabupaten Keerom, agar kita kembali kepada kehidupan yang normal,” pungkasnya.
Beberapa hari sebelumnya, Bupati Markum juga menyerahkan bantuan sembako dan BLT kepada masyarakat di Distrik Yafi dan Distrik Web. (Dadang)