Dibangun dengan APBN, GOR Girgura Kensuwri bakal Telan Biaya lebih 39 Miliar Rupiah

Bupati Keerom Piter Gusbager bersama Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Papua, Corneles Sagrim.

KEEROM, FP.COM – Impian masyarakat Keerom untuk memiliki gedung olahraga telah di ambang. Hal ini menyusul setelah dimulainya pembangunan GOR yang diberi nama Girgura Kensuwri di jalan Trans Arso, Workwana, pada Jumat (20/10/23).

Gedung Olahraga Girgura Kensuwri akan dibangun di atas lahan seluas 15.000 M2 dengan luas bangunan 2.700 M2. Berkapasitas 2000 penonton yang terbagi atas 1500 tribun dan 500 arena. Area parkirannya dirancang untuk menampung 55 kendaraan roda empat dan 70 roda dua.

Read More

Pengerjaannya diproyeksikan berjalan selama 270 hari kalender (9 bulan) terhitung sejak 22 September 2023 – 17 Juni 2024. Diancang-ancang, GOR Girgura Kensuwri akan menjadi lokasi utama perhelatan Pesta Paduan Suara Gerejawi ke XIV se-Tanah Papua tahun depan.

Menurut Bupati Piter Gusbager, pelaksanaan pekerjaan pembangunan mengalami penundaan hampir dua bulan terkait dengan pematangan lahan.

“Penundaan itu karena verifikasi terhadap gambar, perencanaan desain bangunan, tata letak dan semua diverifikasi oleh tim dari kementerian PUPR,” ujarnya.

Pembangunan GOR ini dianggarkan lebih 39 miliar rupiah  dan sepenuhnya dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dari Kementerian PUPR. Sementara, Pemda Keerom kebagian tugas pengadaan tanah atau pembayaran tanah dan pematangan lahan dengan alokasi anggaran sekitar 8 miliar rupiah.

“Jadi, kita pembagian tugas dan masing-masing sudah melaksanakan tugasnya. Saya harus jelaskan supaya masyarakat secara terang bisa tahu bahwa kementerian dan Pemda Keerom berkolaborasi sehingga jadi GOR ini,” jelasnya.

Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Papua, Direktorat Jenderal Cipta Karya, Corneles Sagrim berharap, pekerjaan pembangunan mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah, masyarakat terutama pemilik hak ulayat. Lanjut Sagrim, pihaknya tak sekadar mengejar target proyek namun utamanya mengawal kualitas pembangunan.

Sagrim menjelaskan, proyek ini dilakukan dengan skema multiyears contract (MYC). Secara teknis pekerjaan konstruksi dilaksanakan oleh PT Cahaya Bina Karya Papua dengan konsultan PT Pilar Pusaka Inti.

“Setelah selesai kita akan serahkan aset ini kepada pemerintah daerah untuk mengelola aset tersebut. Ini dikerjakan dengan kontrak multiyears dan akan selesai di bulan Juni nanti. Anggaran untuk tahun ini kita alokasi kurang lebih 30 persen, sisanya tahun 2024, sudah dalam satu kontrak, dan dananya sudah tersedia,” pungkas Sagrim. (*)

Related posts