JAYAPURA,FP.COM – Kompetisi sepak bola usia dini, Freeport Grassroots Tournament 2025, sukses digelar di Stadion Mandala Kota Jayapura selama dua hari, 13-14 Juni 2025.
Ajang yang sudah memasuki tahun kedua ini tidak hanya menjadi wadah bagi talenta-talenta muda Papua, tetapi juga merefleksikan komitmen PT Freeport Indonesia (PTFI) dalam investasi sosialnya, khusus di bidang pembinaan olahraga, yang terbukti melahirkan bibit-bibit unggul.
Kerry Yarangga, Technical Expert Communication and General Affairs PT Freeport Indonesia, menegaskan PTFI mendukung penuh Papua sebagai Provinsi Olahraga. Ini karena Papua memiliki segudang talenta di bidang olahraga, dan PTFI berkomitmen untuk mengembangkan sumber daya manusia melalui pembinaan yang dimulai dari usia dini hingga mendukung klub-klub profesional.
khusus pada turnamen ini PTFI berkomitmen untuk menemukan talenta-talenta muda berbakat di Papua. “Yang kita lakukan ini sudah 2 tahun dan kita bekerja sama dengan PSSI. Dan yang kita harapkan ada pemantauan yang serius dari PSSI terhadap anak-anak di Papua,” ujar Kerry.
Turnamen ini sendiri berhasil mengidentifikasi dan mengapresiasi sejumlah talenta muda berbakat. Di kategori U-10, Julio Monim dari SSB Papua United dinobatkan sebagai Top Skor U-10 dengan torehan 11 gol, menunjukkan ketajamannya di depan gawang. Sementara itu, gelar pemain terbaik U-10 diraih oleh perwakilan dari SSB Petra, dan Reinaldo dari SSB Papua United dianugerahi sebagai penjaga gawang terbaik U-10.
Untuk kategori U-12, Fason Akwan dari SSB Batic dinobatkan sebagai Top Skor U-12 dengan torehan 7 gol. Frits Tokoro dari SSB Putra Yeabhu Nendali berhasil menyabet gelar penjaga gawang terbaik U-12, menunjukkan kualitasnya di bawah mistar gawang. Dan pemain terbaik U-12 diraih oleh Joel Meidi asal SSB Petra. Keberhasilan para pemain muda ini menjadi bukti potensi besar yang dimiliki anak-anak Papua.
Bak sebuah bangunan megah yang kokoh berdiri, karier seorang pesepak bola profesional tak akan tegap tanpa fondasi yang kuat. Fondasi itu, kata Coach Nova Ariyanto, terangkum dalam tiga pilar utama yang harus dimiliki setiap calon bintang lapangan hijau.
Sebagai informasi, Nova Ariyanto Sartono merupakan mantan pemain sepak bola profesional yang dikenal sebagai bek tangguh.
Ia pernah membela sejumlah klub besar di Indonesia seperti PSIS Semarang, Persebaya Surabaya, Persib Bandung, dan Sriwijaya FC, bahkan pernah meraih gelar juara Liga Indonesia.
Setelah pensiun sebagai pemain, Nova memulai karier kepelatihannya dan kini menjadi bagian penting dalam struktur kepelatihan PSSI. Ia telah lama menjadi asisten pelatih Shin Tae-yong di berbagai level timnas (senior, U-23, U-20) sebelum kemudian dipercaya sebagai pelatih kepala Timnas U-16 dan U-17, dengan sukses membawa Timnas U-17 lolos ke Piala Dunia U-17 2025.
Dalam kesempatan itu, Coach Nova Ariyanto juga menitipkan tiga pesan penting bagi generasi sepak bola ke depan: “Disiplin, kerja keras, dan paling gampang menjadi orang baik.” Ia menekankan pentingnya kejujuran, menghormati orang tua, serta respect terhadap pelatih, manajer, atau siapa saja. Pesan ini diharapkan menjadi pegangan bagi para pemain muda untuk menjadi pesepakbola profesional di masa depan. (AiWr)