WAMENA,FP.COM – PT Freeport Indonesia (PTFI) menunjukkan kepeduliannya terhadap korban bencana banjir dan longsor di Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan, dengan menyerahkan bantuan seberat 2,3 ton. Vice President Papuan Affairs PTFI, Soleman Faluk, secara simbolis menyerahkan bantuan tersebut kepada Bupati Jayawijaya, Atenius Murip, di Wamena pada Sabtu (10/5).
“Kami sangat prihatin dengan bencana yang terjadi ini. Kami berharap Tuhan memberikan perlindungan, kesehatan, dan ketabahan kepada saudara-saudara kita yang sedang menghadapi masa sulit akibat banjir dan longsor. Semoga bantuan ini dapat membantu memenuhi kebutuhan dasar dan mempercepat proses pemulihan,” ujar Soleman.
Bantuan sosial dari PTFI ini meliputi berbagai kebutuhan pokok dan perlengkapan sehari-hari yang diperuntukkan bagi kelompok rentan seperti bayi, anak-anak, dan perempuan. “Kami berkomitmen untuk membantu dan meringankan beban warga yang terdampak bencana serta mendukung berbagai program pemerintah, termasuk dalam memberikan bantuan kemanusiaan,” tegas Soleman.
Bupati Jayawijaya, Atenius Murip, menyampaikan apresiasinya kepada PTFI atas bantuan yang diberikan. Ia memastikan bahwa bantuan tersebut akan segera disalurkan kepada warga terdampak yang saat ini sangat membutuhkan bahan makanan dan barang kebutuhan sehari-hari. “Terima kasih kepada Freeport Indonesia yang telah datang melihat dan memberikan bantuan kepada masyarakat kami. Atas nama masyarakat dan Pemerintah Daerah Jayawijaya, kami menerima bantuan ini dengan rasa syukur dan akan segera menyalurkannya,” kata Bupati Atenius.
Soleman menambahkan bahwa PTFI akan terus mendukung upaya kemanusiaan dan pembangunan sosial di Papua, terutama dalam situasi darurat seperti saat ini. “PTFI akan terus bersama warga dan pemerintah daerah dalam doa dan dukungan. Kami berharap proses pemulihan dapat berjalan lancar dan masyarakat dapat segera bangkit kembali,” imbuhnya.
Bencana banjir dan longsor di Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan, terjadi akibat curah hujan yang tinggi pada 25 April lalu. Bencana ini menerjang rumah warga (honai), perkebunan, sekolah, jembatan, gereja, serta berbagai infrastruktur lainnya. Data dari Kementerian Sosial mencatat bahwa bencana ini berdampak pada 34 distrik dan lebih dari 19 ribu Kepala Keluarga (KK). Pemerintah Kabupaten Jayawijaya sendiri telah menetapkan status Tanggap Darurat Bencana Banjir dan Longsor sejak 26 April hingga 8 Mei.
Sebagai informasi tambahan, PTFI secara aktif mendukung pemerintah dalam penanggulangan bencana di wilayah Papua. Sebelumnya, PTFI juga telah memberikan bantuan dalam berbagai situasi darurat, seperti bencana cuaca ekstrem hujan es dan kekeringan di Agandugume, Kabupaten Puncak pada tahun 2015 dan 2023, wabah penyakit Pertusis di Nduga pada tahun 2016, bencana banjir longsor di Kabupaten Jayapura pada tahun 2019 dan 2022, serta bencana banjir di Iwaka, Kabupaten Mimika pada tahun 2024. (Corcom PTFI)