JAYAPURA,FP.COM – Sehari jelang pencoblosan, sebuah video yang diupload facebooker asal Nabire memperlihatkan insiden saling serang antar dua kelompok warga, yang diduga lokasinya berada di Kampung Sanoba Distrik Nabire Kabupaten Nabire Provinsi Papua Tengah.
Dalam video itu terlihat puluhan warga memegang kayu dan melempar batu ke arah lawan yang menyerang. Terdengar suara beberapa pria yang mengatakan ” Hajar hajar hajar, jangan mundur jangan mundur”. Ada pula suara perempuan yang mengatakan “dopis dopis siapa yang simpan dopis, bawah dopis”.
Namun video berdurasi kurang lebih 50 detik itu hanya memperlihatkan satu kelompok warga yang bertahan dari serangan kelompok lainnya. Beberapa netisen sempat bertanya, itu kenapa, kejadian di mana, dan sebagainya. Kemudian netisen lain mengatakan kalau insiden itu dipicu masalah TPS.
Nah beberapa jam kemudian, Facebooker bernama Icha Irma itu menayangkan kembali siaran langsung pertemuan antara Penjabat Gubernur Papua Tengah, Ribka Haluk didampingi Ketua BP3OKP Papua Tengah, Irjen Pol Purn Petrus Waine dan Forkopimda lainnya bersama warga di Kampung Sanoba.
Dari pertemuan itu, diketahui bahwa pemicu kericuhan adalah serangan satu kelompok warga secara tiba-tiba ke Kampung Sanoba yang bukan saja merusak rumah Kepala Kampung Sanoba, Korneles Osem, tapi juga menyebabkan dua anak sekolah dari Kampung Sanoba mengalami luka-luka. Warga setempat kemudian marah, dan melakukan serangan balasan.
Namun beruntung pihak kepolisian cepat tanggap dan berhasil meredam situasi itu, lalu dilakukan pertemuan antara forkopimda dan warga yang bertikai.
Dalam pertemuan itu, warga setempat meminta penyelesaian secara adat, dengan memberi sanksi denda adat kepada para pelaku yang melukai dua anak sekolah.
Pemerintah Provinsi Papua Tengah, terlihat dalam video itu berjanji untuk mengurus para korban yang mengalami luka-luka di rumah sakit, dan akan membantu memfasilitasi dan memediasi penyelesaian konflik antar dua kelompok warga itu.
Pertikaian dua kelompok warga di Kampung Sanoba ini ada kaitannya dengan perselisihan tentang lokasi Tempat Pemungutan Suara ( TPS), khusus di TPS 12.
Namun setelah proses mediasi, warga sepakat untuk tenang dan siap mensukseskan pelaksanaan pemilihan umum di TPS 12 Kampung Sanoba, sesuai petunjuk pihak penyelenggara pemilu.*)