JAYAPURA,FP.COM- Kisruh pengaturan skor dan mafia yang masih berdarah daging kini mulai dibersihkan satu persatu. Hal ini dilakukan guna kebaikan sepakbola nasional yang lebih baik.
Salah satu kejanggalan yang ditemui dalam pertandingan antara Persib Bandung vs Barito Putera menjadi pertanyaan besar ? Dimanakah komdis PSSI yang seperti menutup mata melihat pertandingan yang sudah direncanakan dan sudah diketahui hasil akhir. Hal lucu lagi sangat nampak ketika striker asing Persib asal Brazil David Da Silva yang memiliki dua peluang emas namun seperti memberikan bola dengan sengaja kepada gawang lawan tanpa mencetak gol. Itukah tipikal seorang David Da Silva yang sangat ganas di depan gawang lawan dan seperti itukah permainan Persib Bandung ? Hal ini kini menjadi perbincangan hangat di dunia sepakbola bahkan kini mulai tercium aroma mafia dari pertandingan ini.
Untuk melawan segala mafia dan pengaturan skor dalam sepakbola nasional mulai bergerak beberapa tim yang ingin melawan hal ini. Salah satunya dilakukan oleh masyarakat Papua atau Indonesia yang tergabung dalam ‘Aksi Cinta Persipura’ dimana hari ini (07/04/2022) berhasil menemui sekjen PSSI Yunus Nusi Untuk menyatakan sikap agar Persipura tetap di liga 1 musim depan dengan menyampaikan beberapa pernyataan sikap sebagai berikut;
Pertama: Agar PSSI mendiskualifikasi Persib Bandung dan Barito Putera, karena telah merusak citra sepakbola Indonesia dengan praktek sepakbola gajah.
Kedua: PSSI segera mengembalikan tiga poin Persipura dan menggelar ulang pertandingan Persipura Jayapura vs Madura United karena alasan Covid-19.
Ketiga: Agar PSSI merubah atau membuat regulasi untuk menambah kuota peserta liga 1 tahun 2022 menjadi 21 klub / kesebelasan.
Keempat: memulangkan ke negara asalnya dan menjatuhkan sangsi kepada David Da Silva dan membersihkan mafia dari sepakbola Indonesia.
Kelima: Kami memberi waktu kepada PSSI untuk menyelesaikan persoalan atau masalah Persipura dalam waktu 7 x 24 jam sejak pernyataan sikap ini disampaikan.
Keenam: Jika pernyataan sikap kami tidak ditanggapi oleh PSSI dalam waktu 7 x 24 jam, maka kami akan memobilisasi aksi yang lebih besar ke istana negara dan DPR RI untuk membekukan PSSI.
Ketujuh: Permasalahan Persipura jika tidak mampu atau dengan sengaja tidak direspon atau ditanggapi maka Rakyat Papua membawa persoalan ini ke otoritas sepakbola internasional.
Aksi ini diterima baik oleh Sekjen PSSI dan merespon aksi ini dengan mengapresiasinya karena memang pihak PSSI sendiri sudah mengikuti dari berbagai media terkait masalah ini.
“Saya mengapreasi karena datang dengan cara-cara yang elegan dan kami juga sudah mengikuti diberbagai media reaksi masyarakat bola,” ujar sekjen PSSI Yunus Nusi
Sekjen PSSI Yunus Nusi pun terus mengapresiasi aksi ini guna pembenahan dalam tubuh PSSI dan akan membawa hal ini dalam rapat pimpinan bersama dan berharap Papua dan Persipura terus berkontribusi dalam sepak bola Indonesia.
“Aspirasi yang disampaikan sangat baik merupakan bagian dari pembenahan PSSI ke depan. Aspirasi ini akan di tindaklanjuti dengan dibawah ke rapat pimpinan bersamaan dengan intervensi yang sudah di sampaikan oleh Manajemen Persipura. Masyarakat Papua / Pecinta Persipura diharapkan terus berkontribusi bagi sepakbola Indonesia.” Tutup Sekjen PSSI.(Erens)