JAYAPURA, FP.COM – Musibah kebakaran yang terjadi di Los B1dan B2 Pasar Induk Regional Youtefa, Distrik Abepura, Kota Jayapura, Papua pada Selasa (21/7/2020) sekitar pukul 02.00 WIT menghanguskan ratusan lapak pedagang dan sejumlah bangunan kios yang menjual barang keperluan sehari-hari.
Kepala Kepolisian Sektor Abepura, AKP Clief Gerald Philipus Duwith, SIK mengatakan, pihaknya masih melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk mengetahui penyebab kebakaran. “Kerugian diperkirakan mencapai Rp2 miliar akibat dari musibah kebakaran ini,” kata Clief.
Untuk memadamkan api dari pukul 02.45 hingga pukul 04.5 WIT, 10 mobil pemadam kebakaran dari Pemerintah Kota Jayapura, Armoured Water Canon (AWC) Polres Jayapura dan AWC Polda Papua dikerahkan.
Wakil Walikota Jayapura, Rustan Saru menyampaikan bahwa Pemerintah Kota Jayapura sedang melakukan pendataan bagi ratusan pedagang yang lapak maupun bangunan kiosnya terbakar.
“Ada kurang lebih 500 pedagang yang lapak dan kiosnya terbakar, kita sedang data untuk mengetahui apakah lapak atau kios tersebut milik pedagang atau penyewa, kalau sudah diketahui jumlahnya, selanjutnya kita tentukan lokasi untuk berjualan,” jelasnya.
Setelah ada bukti penyidikan oleh pihak Kepolisian, kata Rustan, akan dilakukan pembersihan di lokasi kebakaran selama 15 hari.
“Kita minta kerjasama yang baik dengan para pedagang, jangan saling memprovokasi, agar lokasi kebakaran ini bisa segera dibersihkan dan bisa segera diatur kembali lapak para pedagang,” kata Rustan Saru.
Dia juga mengingatkan kepada para pedagang dan juga masyarakat agar tidak menebak-nebak bahwa ada unsur kesengajaan dalam peristiwa tersebut.
“Kita menunggu hasil penyidikan dan penyelidikan dari pihak kepolisian terkait penyebab kebakaran. Jika ada masyarakat yang mengetahui peristiwa tersebut bahwa itu disengaja maupun tidak disengaja, segera melapor ke kepolisian, agar Pemerintah Kota Jayapura segera mengambil langkah terkait musibah yang terjadi,” ucap Rustan Saru.
Sementara itu, salah seorang pedagang yang turut menjadi korban musibah kebakaran, Nurbaya menuturkan, informasi kebakaran diketahui setelah dirinya menerima telepon dari kerabatnya yang tinggal di Sentani, Kabupaten Jayapura sekitar pukul 02.30 WIT.
“Saudara saya tinggal di Sentani menelepon menginformasikan bahwa Pasar Youtefa terbakar, tetapi pada saat menelepon itu, barang dagangan saya sudah habis terbakar,” ucap Nurbaya yang kesehariannya berdagang aksesoris berupa jam tangan dan kacamata di Los B.
Nurbaya berharap bantuan Pemerintah Kota Jayapura berupa dana tunai sebagai modal usaha lantaran dia baru saja mengeluarkan dana puluhan juta rupiah untuk membeli kembali barang dagangan. (FPKontr1)