Kepala Sekolah harus jadi Leader Program Literasi bagi sekolah dan masyarakat

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Jayapura, Ted Yones Mokay ketika membuka kegiatan pelatihan manajemen berbasis sekolah di Hotel Horex Sentani, Selasa(12/7/2022).

JAYAPURA,FP.COM- Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Jayapura, Ted Yones Mokay berharap 16 Kepala Sekolah yang mengikuti program  literasi dari Yayasan Nusantara Sejati (YNS) agar mampu menjadi leader di sekolahnya dan bagi masyarakat di sekitar untuk menekan angka buta aksara di Kabupaten Jayapura.

“Program literasi kelas awal ini merupakan program yang baik bagi sekolah,” ujar Ted Mokay ketika membuka kegiatan pelatihan manajemen berbasis sekolah di Hotel Horex Sentani, Selasa(12/7/2022).

Read More
iklan

Dirinya berharap setelah mengikuti kegiatan ini,para kepala sekolah harus menjadi leader di sekolah dan masyarakat (orangtua murid) untuk mensukseskan program literasi, agar anak-anak asli Papua di lingkungan sekolah masing-masing bisa membaca dan menulis.

Propinsi Papua merupakan salah satu propinsi dengan jumlah buta aksara tertinggi di Indonesia lalu diikuti Nusa Tenggara Barat (7,52%), Nusa Tenggara Timur (4,46%) dan Sulawesi Selatan (4,11%).Karena itu, Kadis Pendidikan Kabupaten Jayapura kembali mengingatkan para kepala sekolah untuk bekerja keras mensukseskan program literasi.  “ Saya tidak mau mendengar lagi kalau ada siswa yang tidak tahu membaca dan menulis,” tutup Ted Yones Mokay.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), penduduk Papua usia 15 ke atas yang tidak dapat membaca dan menulis kalimat sederhana mencapai 21,11% pada tahun 2021. Artinya, 1 dari 4 penduduk di Provinsi Papua tidak bisa membaca dan menulis.

Data statistik ini membuat Pemerintah Jepang mensuport program literasi kelas awal di Papua termasuk kabupaten Jayapura yang bekerjasama dengan Unicef yang programnya dijalankan oleh Yayasan Nusantara Sejati (YNS).

Manajer Program YNS, Sisyelin Bawekes ketika berdiskusi dengan para peserta pelatihan manajemen berbasis sekolah di Hotel Horex Sentani, Selasa(12/7/2022).

Manajer Program YNS, Sisyelin Bawekes dalam sambutannya mengatakan bahwa sudah dua tahun menjalankan program ini dan ini tahun terakhir, diharapkan program literasi bisa berhasil.

“Program ini sudah dijalankan selama dua tahun dan ini tahun ketiga yang merupakan tahun terakhir. Pada tahun 2020 terdapat 16 sekolah intervensi, tahun 2021 terdapat 15 sekolah dan 2022 kembali 16 sekolah. Kami berharap di tahun terakhir ini, program ini bisa berhasil,” ujar Sisyelin Bawekes.

16 sekolah yang diintervensi YNS adalah SD YPK Genyem, SD YPK Kanda, SD YPK Mamda, SD YPK Pobaim, SD YPK Tablanusu, SD Inpres Doyo Baru, SD Inpres Ibub, SD Inpres Nimbokrang 1, SD Inpres Siboi-boi, SD Inpres Yosiba, SDN Kwansu, SD Inpres Kameyakha, SD Inpres Kensio, SD YPK Asei dan SD Inpres Besum.(erens)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *