JAYAPURA, FP.COM – Sejak wabah virus corona menyebar di sejumlah negara di dunia termasuk Indonesia, manajemen PT Pelni menerapkan standar operasional prosedur (SOP) kepada seluruh kru kapal penumpang dan juga para staf Pelni di semua kantor cabang.
Kepala PT Pelni Cabang Jayapura, Harianto Sembiring mengatakan, manajemen Pelni telah melakukan sosialisasi tentang pencegahan penularan virus corona beberapa waktu lalu dan ditindaklanjuti oleh seluruh kantor cabang termasuk di Jayapura.
“Sosialisasi telah dilakukan di Jakarta dan Surabaya sebagai homebase (pangkalan induk) Pelni seperti mencuci tangan cairan pembersih tangan setelah melakukan kegiatan di atas kapal atau sebelum naik ke kapal. Setiap kantor cabang juga diinstruksikan untuk menyiapkan cairan tersebut ketika masuk dan keluar kantor,” kata Harianto didampingi Nakhoda KM Sinabung, Capten Agus Sugeng Rianto.
“Sementara, di Pelabuhan Jayapura, pemeriksaan terhadap penumpang baik saat turun atau sebelum naik kapal dilakukan oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP),” lanjut Harianto, di Pelabuhan Jayapura, Rabu (11/3/2020).
Terkait dampak wabah virus corona terhadap jumlah penumpang kapal Pelni, Harianto mengatakan belum terjadi penurunan lantaran seperti tahun – tahun sebelumnya, penumpang sepi terjadi pada triwulan pertama.
Nakhoda KM Sinabung, Capten Agus Sugeng Rianto menyampaikan apresiasi kepada manajemen Pelni yang telah merespon dengan cepat untuk mencegah penularan virus corona dan virus lannya di atas kapal terutama kapal penumpang.
“SOP yang telah dikeluarkan oleh manajemen Pelni untuk para kru kapal agar memperhatikan kesehatan lingkungan maupun pergaulan selama berinteraksi di atas kapal, kemudian makanan harus sesuai dengan standar Pelni tentunya yang bergizi, selain itu akan disediakan alat pendeteksi suhu tubuh untuk para kru kapal,” ucap Agus.
Pencegahan lainnya, kata Agus, pada saat embarkasi (berangkat) kemudian menemukan penumpang di atas kapal dan diindikasi terkena virus corona setelah dilakukan pemeriksaan oleh tenaga medis, maka penumpang tersebut ditempatkan di ruang khusus (isolasi).
“KM Sinabung memiliki ruang isolasi dan ruang perawatan medis lengkap dengan satu orang dokter dan asisten dokter (mantri) sembari berkoordinasi dengan kantor cabang Pelni untuk penanganan selanjutnya terhadap penumpang tersebut,“ kata Agus. (FPKontr1)