SENTANI,FP.COM – Ketua Komisi C DPRD Kabupaten Jayapura, Hariyanto Piet Soyan menyarankan Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura untuk mensosialisasikan mekanisme penggunaan Dana Otsus Rp 16 Miliar untuk mengcover pelayanan Kesehatan OAP di Kabupaten Jayapura yang tidak tercover BPJS.
“ Mekanisme pemanfaatannya harus jelas dan transparan,” kata Hariyanto menanggapi dana Otsus sebesar Rp 16 Miliar yang dikelola Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura untuk pelayanan Kesehatan OAP di Kabupaten Jayapura.
Hariyanto menjelaskan, besaran dana dan item-item apa saja yang dicover BPJS dan Dinas Kesehatan melalui Rumah Sakit Yowari atau Puskesmas itu harus didetailkan, sehingga menjadi jelas bagi masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan, terutama OAP di Kabupaten Jayapura.
“Pemanfaatan lain seperti yang dijelaskan oleh kepala dinas kesehatan, misalnya ada laka lantas tunggal, KDRT, atau kecelakaan akibat minuman beralkohol, layanan BPJS harus sertakan laporan polisi, apakah nantinya hal yang sama diterapkan dalam program ini?,” tanya Hariyanto.
Dia berharap Dinas Kesehatan dan RSUD Yowari lebih intensif melakukan sosialisasi hingga di tingkat bawah dan juga kepada masyarakat secara umum di Kabupaten Jayapura, sehingga seluruh warga tahu, bahwa ketika dia sakit, tidak perlu pikir biaya perawatan dan pengobatan. Cukup tunjuk KTP atau NIK saja, semuanya beres ditanggung oleh pemerintah.
Selain itu, kata Hariyanto,program ini juga sedikit banyak pasti bersentuhan dengan data kependudukan sebagai alat verifikasi. Pertanyaannya apakah data kependudukan sudah beres dan terkoneksi? Ini harus diperjelas juga, sehingga tidak menjadi batu sandungan ketika orang ingin mendapatkan pelayanan kesehatan.
“Pemerintah daerah segera melakukan konektifitas data yang valid terhadap keberadaan orang asli papua di kabupaten jayapura, sehingga pemenfaatan dana yang besar ini dapat dimanfaatkan dengan baik ,” ujar Piet Soyan yang digadang-gadang akan menjadi Wakil Ketua 1 DPRD Kabupaten Jayapura periode lima tahun mendatang.(lenglaw)
Omong kosong.. keponakan saya mati tidak dapat perawatan terbaik dari Yaori, pada saat mau dirujuk kita harus bayar ambulance 250Rb 16 M untuk siapa masyarakat atau petugas RS..!??