Persatuan Sepakbola Biak dan Sekitarnya (PSBS) asal Kabupaten Biak Numfor saat ini sedang menjalani kompetisi sepakbola Liga 2 Indonesia. Melihat trend perjalanan PSBS Biak di Liga 2 Musim 2023/2024 hingga mencapai putaran 12 besar bahkan berpeluang besar ke semifinal tentu merupakan kebanggaan tersendiri, khususnya bagi warga Biak.
Sejak 2011 berkipra di Liga 2 Indonesia hingga musim 2023/2024, untuk mencapai babak semifinal saja itu adalah prestasi yang luar biasa selama 13 tahun mengarungi Liga 2 Indonesia. ( Bukannya mendahului menempatkan PSBS di perempat final). Tapi itu keyakinan pribadi, berdasarkan hasil pertandingan di putaran 12 besar (12 tim di 3 grup, masing-masing grup dihuni 4 tim).
Tidak ada tim di dua grup lainnya yang menang 3 kali berturut-turut dalam putaran 12 besar, hanya PSBS Biak. Artinya apa? Artinya bahwa peluang menjadi runner up terbaik sudah berada di genggaman. Kenapa? Karena melihat tiga pertandingan sisa di putaran 12 besar, PSBS Biak masih menyisahkan dua laga away dan satu laga home. Katakan dua laga away hasilnya loss, kemudian meraih poin penuh di laga kandang, maka poin akhirnya adalah 12. Poin krusial ini yang menurut saya akan sulit dicapai tim lainnya dalam merebut runner up terbaik. Bahkan bisa terjadi di grupnya sendiri tak ada tim yang mampu mencapai poin ini, dan sang Badai Pasifik keluar sebagai Juara Grup.
Mengapa ada runner up terbaik? Dalam aturan kompetisi Liga 2, hanya juara grup yang otomatis masuk ke putaran semifinal, sementara satu slot semifinal diberikan untuk tim yang menjadi runner up terbaik. Nah, dari separuh perjalanan putaran 12 besar atau tiga kali pertandingan dari total 6 pertandingan yang dilakoni setiap tim, hanya PSBS Biak yang meraih poin penuh dari tiga laga itu. Jadi peluangnya sangat besar untuk masuk babak semifinal.
Nah, empat tim yang masuk babak semifinal tidak serta merta lolos Liga 1, karena ada satu tahapan yang harus dilewati. Mengacu pada peraturan Liga 2, babak semifinal akan melalui mekanisme Bracket, artinya diundi dan tidak boleh ada klub yang satu grup di babak 12 besar bertemu di babak semifinal. Kemudian mereka akan bermain dengan system knock out dua leg, home away. Misalnya, jika PSBS dan Persewar masuk semifinal, mereka tidak akan berhadapan di laga semifinal, karena mereka satu grup di putaran 12 besar. Tapi mereka bisa jadi berlaga di final jika keduanya berhasil mengalahkan lawannya di babak semifinal. Apakah ada kemungkinan itu? Menurut saya, sejauh ini peluangnya masih terbuka untuk Persewar masuk babak semifinal dan bersua PSBS di Final Liga II.
Biasanya pertandingan pertama di babak semifinal ini yang paling menegangkan, karena tim yang menang, bukan saja akan tampil di babak final Liga 2, tapi secara otomatis langsung promosi ke Liga I. Sedangkan dua tim yang kalah pada babak semifinal, harus berjuang keras untuk menang pada pertandingan berikut untuk memperebutkan satu slot tersisa liga 1.
Jujur, pada awal kompetisi Liga 2, saya masih ragu ada tim dari Papua yang bisa lolos ke Liga I. Tapi dengan melihat ambisi management dalam perekrutan pemain dan hasil yang dicapai si Badai Pasifik hingga sejauh ini, saya yakin pasukan yang dipimpin Hery Nap dan Yan Mandenas sepertinya mampu menepis keraguan itu, dan berpeluang promosi ke Liga 1 Musim 2024/2025. Pesan saya di sisa laga, Napi Bongkar jangan sampai longgar !
Oleh : Alberth Yomo/ Pimpinan Redaksi Fokus Papua