Pemkab Keerom Disilakan Pinjam Pabrik Ubi Jalar Milik Pemprov

Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, UKM dan Tenaga Kerja Provinsi Papua Omah Laduani Ladamay

JAYAPURA, FP.COM – Keinginan Penjabat Bupati Keerom Muhammad Ridwan Rumasukun untuk memanfaatkan pabrik ubi jalar milik Pemerintah Provinsi Papua yang terbengkalai di Kampung Arsopura, Distrik Skanto, bersambut.

“Kita sudah rapat dengan Penjabat Bupati Keerom, daripada lahan tersebut kosong hanya dimanfaatkan orang yang tidak bertanggungjawab, maka lebih baik dimanfaatkan,” kata Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, UKM dan Tenaga Kerja Provinsi Papua Omah Laduani Ladamay, Rabu (04/11/2020).

Read More
iklan

“Kita kerja sama dengan Pemda Keerom dengan menggunakan salah satu koperasi di sana untuk menggarap lahan tersebut,” lanjutnya.

Sembari dipinjamkan kepada Pemda Keerom, masih kata Ladamay, Pemprov juga akan berupaya mencari solusi untuk operasional pabrik tersebut ke depan.

“Sambil kita cari pola, managemen untuk investasi pemerintah kan banyak, sambil jalan kita cari pihak ketiga, dan kita sudah ada koordinasi untuk itu (pihak ketiga),” ucapnya.

Sebelumnya, Ridwan Rumasukun sangat menyayangkan terbengkalainya lahan dan pabrik itu. Padahal, produksi jagung daerahnya sedang melimpah.

“Diharapkan aset ini bisa dipinjam pakai oleh masyarakat Keerom yang kebutulan saat ini singkong sangat melimpah sehingga bisa dialih fungsikan, dan bila nanti ubi jalar sudah siap, silakan digunakan,” kata Rumasukun beberapa hari lalu.

Keinginan Rumasukun ini telah mendapat dukungan legislatif, melalui Ketua DPRD Keerom, Bambang Wijianto

“Kami berharap ini bisa digunakan dan difungsikan sesuai peruntukannya atau di-review ulang peruntukannya sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Masyarakat memiliki perkebunan singkong yang melimpah sehingga bisa digunakan sebagai pabrik singkong dan ini akan dapat mengisi kebutuhan tepung kita di Papua,” tambah Bambang. FPKontr3

 

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *