Pemprov Papua Tengah Ancang-ancang Rumah Singgah bagi Pasien Rujukan Kartu Otsus Sehat

Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Provinsi Papua Tengah, dr. Silwanus Sumule

JAYAPURA, FP.COM – Intensitas rujukan Program Kartu Otsus (KO) Sehat milik Provinsi Papua Tengah diklaim semakin baik. Meskipun demikian, menurut Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Provinsi Papua Tengah, dr. Silwanus Sumule, masih terdapat sedikit kendala yang ditemui.

Baca Juga : Dua Pasien Penerima Manfaat Kartu Otsus Sehat Asal Mulia Dirujuk ke Jayapura https://fokuspapua.com/dua-pasien-penerima-manfaat-kartu-otsus-sehat-asal-mulia-dirujuk-ke-jayapura/

Read More
iklan

Kendala yang dimaksud seperti ketersediaan ambulance dari bandara ke rumah sakit dan rumah singgah bagi pasien rujukan dari daerahnya ke Jayapura yang harus dipenuhi.

“Kendala kami di ambulance dan kita berusaha memperbaiki ini. Satu kendala kami juga itu ketersediaan rumah singgah. Yang selalu saya bilang tolong dipikirkan bersama-sama kalau ada orang satu misalnya mereka tidak bisa bahasa Indonesia maka harus ada yang dampingi. Kedua, mereka mau tinggal di mana.”

“Mudah-mudahan kita bisa punya satu rumah singgah dan ada yang mengurus,” kata Sumule kepada wartawan di Jayapura, akhir pekan lalu.

Dalam upaya meningkatkan kualitas program ini, Pemprov Papua Tengah akan mendorong ketersediaan sumber daya yang mumpuni. Hal itu penting dan sejalan dengan tagline Daerah Otonomi Baru (DOB) yang telah disepakati bersama yakni Papua Sehat, Papua Cerdas, Papua Produktif.

“Setelah Lebaran ini kurang lebih 11 dokter spesialis akan rutin mengunjungi Rumah Sakit Nabire. Tujuannya mengurangi rujukan pasien. Ini juga sebagai pemicu supaya rumah sakit berpikir bagaimana menaikkan standar.”

Baca Juga : Program KO Sehat, Mendekatkan Masyarakat ke Layanan Faskes ala Pemprov Papua Tengah https://fokuspapua.com/program-ko-sehat-mendekatkan-masyarakat-ke-layanan-faskes-ala-pemprov-papua-tengah/

Menurutnya, tindakan medis yang dulu tidak bisa dilakukan nantinya akan bisa dilakukan kalau standarnya naik. Belum lagi tambahan ilmu bagi dokter dan perawat. Paling penting layanan pasien bisa jauh lebih luas, baik kuantitas (jumlah) maupun kualitas (mutu).

“Ibu Pj Gubernur selalu bilang, apapun yang kita buat itu tujuannya cuma satu: menyehatkan masyarakat,” tutupnya. (*)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *