WAMENA, FP.COM– Lima orang pemuda Baptis Papua menyatakan kesiapannya untuk melayani Tuhan. Mereka akan masuk Sekolah Tinggi Teologia Baptis (STTB) Papua, untuk belajar teologi dan setelah tamat, mengabdikan hidup melayani Tuhan.
Dalam ibadah gabungan sekaligus penutupan Raker Lengkap BPP-PGBP, Minggu (1/3/2020), lima pemuda yang seharusnya berdiri di depan jemaat, namun hanya dihadiri tiga orang itu, kemudian didoakan oleh Ketua Umum BPP PGBP Pdt. Titus Yikwa bersama hamba-hamba Tuhan, untuk menguatkan iman ketiga pemuda itu sebelum masuk menimba ilmu di STTB Papua.
Ketua Umum BPP-PGBP, Pdt. Titus Yikwa mengatakan, lima orang pemuda Baptis ini mengambil komitmen untuk sekolah Alkitab dan siap untuk diutus melayani Tuhan. “Allah sudah siapkan, seperti tertulis di dalam Alkitab, sejak dalam kandungan ibumu, Akulah Allahmu. Kelima anak ini disiapkan jadi anak-anak Tuhan,” ujarnya.
Usai mendoakan kelima anak itu, Pdt Titus menjelaskan hasil Raker IV PGBP kepada jemaat Baptis yang hadir dalam ibadah gabungan siang itu. Kata Pdt. Titus, fokus panggilan gereja Baptis, sesuai dengan tema celakalah aku, jika aku tidak memberitakan injil. “Tema ini didorong untuk melakukan penginjilan. Sudah ada terobosan-terobosan di wilayah Merauke, Mamberamo, Wapoga, Korowai Batu,” ungkapnya.
Menyambut paskah, ia juga mendorong untuk jemaat-jemaat lebih banyak melakukan KKR-KKR, melakukan doa dan puasa. Ia berharap wilayah-wilayah membuat program-program yang baik. Pdt Titus mengakui jika tantangan yang dihadapi adalah dukungan dana dan tenaga, di mana ada pos-pos kosong. “Doakan anak-anak di STT Baptis supaya memiliki komitmen jelas,” ujarnya.
Ia kembali menjelaskan, sumber dana pelayanan BPP-PGBP hanya berfokus pada iuran wajib jemaat. “Setiap orang wajib menyetor iuran wajib per bulan Rp 10.000 sehingga setahun iuranny Rp 120.000. Iuran jemaat adalah sumber utama BPP,” tambahnya.
Sebelumnya dalam ibadah gabungan yang diisi dengan pujian-pujian, jemaat disirami dengan makanan rohani yang dibawakan Pdt Matek Tabuni dalam Firman Tuhan dari Injil Matius 11: 20-24. ia juga membahas tentang tema Raker, celakalah aku jika aku tidak memberitakan injil. Ia mengatakan, memberitakan injil adalah suatu keharusan. Sudah diselamatkan oleh Yesus Kristus maka tanggungjawab kita adalah memberitakan injil. (Frida)