Peringati HUT ke-57, Freeport Indonesia  Gelar Operasi Katarak Gratis untuk Masyarakat Mimika

Presiden Direktur PTFI Tony Wenas meninjau operasi katarak gratis di Rumah Sakit Mitra Masyarakat (RSMM), Kabupaten Mimika, Papua Tengah. Kegiatan pelayanan kesehatan mata dan operasi katarak gratis ini merupakan puncak rangkaian Bakti Sosial PTFI dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun ke-57 yang diperingati tiap 7 April.

MIMIKA,FP.COM – PT Freeport Indonesia (PTFI) menggelar pelayanan kesehatan mata dan operasi katarak gratis di Rumah Sakit Mitra Masyarakat (RSMM), Kabupaten Mimika, Papua Tengah, pada 5-7 April 2024. Kegiatan ini merupakan puncak rangkaian Bakti Sosial dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun ke-57 yang diperingati setiap 7 April.

“Kesehatan masyarakat merupakan salah satu pilar utama dalam investasi sosial PTFI. Apresiasi kami kepada Pemerintah Kabupaten Mimika dan segenap stakeholder yang terlibat. Karena kolaborasi ini telah memungkinkan program-program kesehatan PTFI dapat diterima dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” kata Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas saat meninjau kegiatan operasi katarak dan pelayanan kesehatan mata gratis di RSMM, Jumat (5/4).

Read More
iklan

Tony mengatakan kesehatan individu dan masyarakat sangat penting. Masyarakat yang sehat akan mendorong peningkatan produktifitas. “PTFI mengadakan program ini bukan hanya untuk masyarakat tujuh suku saja. Dari yang diberikan pelayanan kesehatan mata, 40 persen berasal dari tujuh suku dan 60 persen non tujuh suku, bahkan lebih dari 50 persen adalah non Papua yang berdomisili di Kabupaten Mimika,” kata Tony.

Presiden Direktur PTFI Tony Wenas menyerahkan secara simbolis 500 kacamata  kepada perwakilan keluarga pasien operasi katarak gratis di Rumah Sakit Mitra Masyarakat (RSMM), Kabupaten Mimika, Papua Tengah. Kegiatan pelayanan kesehatan mata dan operasi katarak gratis ini merupakan puncak rangkaian Bakti Sosial PTFI dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun ke-57 yang diperingati tiap 7 April.

Asiten III Bidang Administrasi Umum Setda Mimika, Anace Hombore mengapresiasi inisiatif layanan Kesehatan Mata Gratis ini. “Kami berterimakasih kepada PTFI yang selama ini telah membantu Pemda melayani masyarakat Kamoro, Amungme, lima suku kekerabatan beserta segenap masyarakat Kabupaten Mimika, tidak hanya dalam hal kesehatan tapi juga pendidikan, sosial budaya, dan lain-lain.  Kami harapkan hubungan kerjasama yang baik ini terus berjalan,” ujar Anace.

Dengan tema “Berkarya Untuk Indonesia”, PTFI terus berkarya untuk kemajuan masyarakat di Mimika, Papua dan Indonesia bersama-sama dengan semua pemangku kepentingan.

Pelayanan kesehatan mata lengkap gratis di sembilan lokasi di Kabupaten Mimika yang dimulai pada 25 Maret merupakan awal dari rangkaian kegiatan HUT ke-57 PTFI, diikuti dengan bakti sosial bersih kampung dan edukasi kebersihan lingkungan di Waa Banti, Kamis (28/3). Kegiatan ini merupakan gotong royong karyawan Freeport bersama warga kampung yang diikuti lebih dari 70 orang.

Pelayanan kesehatan mata lengkap gratis yang meliputi tes mata umum, buta warna, refraksi mata, pembagian kaca mata gratis, dan operasi katarak dilaksanakan di Kampung Waa Banti-Tembagapura, Kota Timika, Mapurujaya, SP9, SP12, Aikawapuka, Miyoko, Wumuka dan Kapiraya.

Sebanyak 52 orang menjalani operasi katarak gratis pada tanggal 5-7 April di Rumah Sakit Mitra Masyarakat (RSMM), Kabupaten Mimika, Papua Tengah. Kegiatan pelayanan kesehatan mata dan operasi katarak gratis ini digelar oleh PT Freeport Indonesia sebagai puncak acara rangkaian Bakti Sosial PTFI dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun ke-57 yang diperingati tiap 7 April.

Tercatat sebanyak 1.066 orang telah mendapatkan pelayanan kesehatan mata gratis yang terdiri dari 426 warga 7 suku dan 640 warga Mimika. Pada kesempatan ini sebanyak 500 kacamata juga telah dibagikan dan 52 orang akan menjalani proses operasi katarak yang akan berlangsung pada 5-7 April.

Dilansir dari Kementerian Kesehatan RI, katarak menjadi salah satu penyebab terbanyak kebutaan di Indonesia. Merujuk pada data survey Rapid Assessment of Avoidable Blindness (RAAB) di 15 provinsi termasuk Papua diperkirakan 3 dari 100 orang di Indonesia berusia lebih dari 50 tahun mengalami kebutaan. Sebanyak 81 persen di antaranya disebabkan oleh katarak. Tingkat prevalensi yang tinggi ini menjadi perhatian pemerintah dengan menargetkan penurunan gangguan penglihatan sebesar 25% pada 2030.

Pada umumnya, katarak muncul secara alami seiring bertambahnya usia seseorang. Tetapi pada beberapa kasus, katarak dapat menyerang usia produktif. Perkembangan katarak tidak dapat dihambat akan tetapi dapat ditangani dengan tepat. Salah satunya adalah dengan peka terhadap gejala awal munculnya katarak.

“Terima Kasih atas dukungan Pemda Mimika, melalui Dinas Kesehatan, YPMAK, RSMM, PT Pangansari Utama (PSU) dan Media Group serta tenaga dokter spesialis mata dari Persatuan Dokter Mata Indonesia (Perdami). Dengan gotong royong ini kita bisa terus berkarya untuk Papua, untuk Indonesia,” kata Tony. (humasptfi)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *