SENTANI,FP.COM – Penjabat Gubernur Papua, Ramses Limbong, menghadiri Rapat Koordinasi Pengembangan Kompetensi Aparatur Sipil Negara (ASN) yang diselenggarakan oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pemerintah Provinsi Papua. Rapat ini dihadiri oleh perwakilan ASN dari Provinsi Papua, Papua Pegunungan, Papua Selatan, Papua Tengah, dan Papua Barat Daya, Selasa (11/2/2025).
Dalam sambutannya, Ramses Limbong mengingatkan tentang efisiensi anggaran sesuai instruksi Presiden. Ia menegaskan bahwa efisiensi anggaran bukan berarti tidak boleh melakukan kegiatan, melainkan melakukan kegiatan yang produktif dan bernilai, sesuai dengan tugas pokok dan fungsi (tupoksi). Ramses juga menekankan pentingnya standarisasi yang dilakukan oleh Lembaga Administrasi Negara (LAN) agar mutu dan kualitas ASN di Tanah Papua mampu bersaing dengan ASN di daerah lain, sehingga dapat memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat.
Terkait Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025 tentang rasionalisasi dan efektivitas penggunaan anggaran, Ramses Limbong menyampaikan agar kegiatan luring (offline) memanfaatkan aula kantor pemerintah atau gedung yang tersedia, sementara kegiatan daring (online) menggunakan konferensi video (vicon). Hal ini diharapkan dapat mencapai tujuan rapat atau pertemuan secara efisien.
Menanggapi pertanyaan tentang rasionalisasi anggaran, Limbong menekankan pentingnya kemampuan untuk bertahan dan menciptakan inovasi serta kreativitas. Ia menambahkan bahwa anggaran memang penting, tetapi rasionalisasi diharapkan dapat mendorong kreativitas ASN dalam melayani masyarakat. Keterbatasan anggaran seharusnya memicu kreativitas yang bermanfaat bagi masyarakat dan ASN.
Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN), Dr. Muhammad Taufiq, DEA, menyatakan bahwa rapat koordinasi ini merupakan momentum penting bagi Papua untuk menghasilkan aparatur yang lebih profesional. Dengan adanya Undang-Undang ASN yang mewajibkan ASN untuk terus belajar, diharapkan dapat mendorong ASN di Papua untuk lebih profesional dan mempercepat pembangunan di Tanah Papua.
Ia berharap rapat koordinasi ini menghasilkan kebijakan baru. “Kami akan mendorong pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan (AI) dalam pembelajaran ASN tahun ini, serta melakukan pembelajaran terintegrasi yang lebih berdampak luas dan efisien dengan pemanfaatan teknologi,” kata Taufiq. (*)