JAYAPURA,FP.COM – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) belum dapat dimulai di Provinsi Papua. Penjabat Gubernur Papua, Ramses Limbong, menjelaskan bahwa ketiadaan alokasi anggaran dalam APBD Papua menjadi kendala utama.
“Kami belum tahu pasti berapa anggaran dari pusat, nanti berkoordinasi dulu,” kata Ramses Limbong, Senin (6/1/2025). Ia menambahkan, perbedaan harga bahan pokok antara Pulau Jawa dan Papua menjadi pertimbangan penting. “Harga di Pulau Jawa Rp15 ribu per porsi, sementara di Papua bisa mencapai Rp30 ribu, bahkan lebih di daerah kabupaten seperti Mamberamo Raya dan Waropen,” jelasnya.
Meski demikian, Ramses menegaskan komitmennya untuk mendukung program nasional tersebut. Ia mendorong pemerintah kabupaten/kota untuk memanfaatkan kearifan lokal dalam pelaksanaannya. “Misalnya memanfaatkan pangan lokal seperti sagu menjadi mie sagu atau beras,” ujarnya. Ia juga mengusulkan penambahan sumber gizi lain seperti ikan, daging, atau ayam. “Tetapi kami masih akan berkoordinasi dengan pusat terkait hal teknis lainnya,” lanjutnya.
Rencananya, pemerintah pusat akan memulai program MBG pada hari ini. Namun, Ramses mengaku masih menunggu petunjuk teknis dari pemerintah pusat. “Saya baru baca petunjuk teknisnya terkait program itu dari pemerintah pusat kemarin,” ungkapnya. Ia menambahkan, uji coba program makan gratis telah dilakukan di Kabupaten Jayapura pada akhir tahun lalu. (*)