Soal Penerbangan Komersial, Garuda Tunggu Keputusan Kantor Pusat

Penumpang di dalam pesawat Garuda Indonesia.

JAYAPURA, FP.COM – Manager Sales dan Marketing PT Garuda Indonesia Branch Office Jayapura, Radhitya Prastanika mengungkapkan, pihaknya masih menunggu keputusan kantor pusat terkait jadwal penerbangan komersial (penumpang).

“Kami masih koordinasi dengan kantor pusat untuk jadwal penerbangan tanggal 10 Juni mendatang,” ujar Radhitya melalui pesan elektronik, Jumat (5/6/2020).

Read More
iklan

Kendati demikian, Radhitya memastikan bahwa pihaknya mengikuti protokol kesehatan yang telah tertuang dalam Surat Edaran Gubernur Papua Nomor 440/6327/SET tentang Pencegahan, Pengendalian, dan Penanggulangan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di Provinsi Papua.

Dia menambahkan bahwa untuk penjualan tiket oleh kantor pusat telah ditutup hingga 19 Juni 2020. Pihaknya akan menyesuaikan layanan penjualan tiket berdasarkan surat edaran tersebut.

Sementara itu, Kepala PT Pelni Cabang Jayapura, Harianto Sembiring mengatakan, siap mengikuti syarat dan ketentuan yang tertuang dalam surat edaran Gubernur Papua.

Menurutnya, tanggal 8 Juni mendatang, kapal Pelni masuk membawa penumpang dengan menerapkan protokol kesehatan.

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua membuka kembali bandara untuk penerbangan komersial (penumpang) dan pelabuhan laut untuk kapal penumpang pada pekan depan.

Pembukaan layanan transportasi tersebut sesuai hasil keputusan rapat Pemprov Papua bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) tingkat Provinsi dan kabupaten serta kota dalam rangka penanganan Covid-19, yang berlangsung di Kota Jayapura pada Rabu (3/6/2020).

Untuk langkah awal pembukaan bandara dan pelabuhan laut masih diprioritaskan bagi warga yang akan pulang dari atau keluar Papua.

Kepala Dinas Perhubungan Papua, Reky Ambrauw mengatakan, jalur transportasi laut akan dibuka pada 8 Juni 2020. Bagi warga yang ingin kembali ke daerahnya dapat menumpang kapal penumpang Pelni yaitu KM Ciremai, namun jumlah penumpang yang bisa dibawa hanya sekitar 50 persen dari kapasitas kapal penumpang.

Sementara, untuk Bandara, dibuka pada 10 Juni 2020 tetapi hanya melayani penerbangan langsung Jakarta-Jayapura dan sebaliknya.

“Tidak ada transit atau singgah, ini penerbangan langsung hanya pulang dan pergi. Lalu jumlah penumpang tetap mengacu pada protokol kesehatan yakni hanya diisi 50 persen dari kapasitas kursi yang ada di pesawat tersebut,” kata Reky dikutip dari Papua.go.id.

“Untuk penerbangan, hanya sekali dalam sehari. Nanti secara teknis akan diatur,” lanjut Reky. (FPKontr1)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *