WAMENA, FP.COM– Ketua Umum Badan Pelayan Pusat Persekutuan Gereja-Gereja Baptis Papua (BPP-PGBP), Pdt. Titus Yikwa, Sabtu (29/2/2020) meresmikan Yayasan Panorama Baptis dan SD Baptis Panorama Pikhe, Kabupaten Jayawijaya.
Sebelum meresmikan SD ini, masih dalam rangkaian Raker IV PGBP, peserta Raker yang hadir dalam peresmian, diisi makanan rohani Firman Tuhan yang dibawakan Pdt. Andreas Yanengga yang berkotbah tentang Yesus sebagai gembala yang baik.
Ketua Umum BPP-PGBP, Pdt. Titus Yikwa mengatakan, SD ini adalah milik gereja Baptis. Karena itu ia minta untuk dijaga dan dipelihara, untuk menghasilkan SDM anak-anak Baptis yang berkualitas dan beriman. Pdt Titus bersama Kabid Sekolah Dasar Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kabupaten Jayawijaya, Haluka Isage, S.Pd, kemudian melakukan pengguntingan pita di pintu sekaligus membuka kelas dan melihat kelas dengan 4 ruangan berbangunan semi permanen itu.
Ketua Wilayah Wamena, Pdt Yason Yikwa yang juga Kepala Sekolah yang baru diresmikan itu, mengatakan, empat ruangan kelas itu dibangun dengan dukungan dana dari BPP-PGBP.
Sementara itu, Kabid Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kabupaten Jayawijaya, Haluka Isage, S.Pd mengatakan, sebenarnya permintaan ke dinas untuk perijinan sekolah SD Baptis Pikhe ini sudah diserahkan sejak tahun 2017 lalu tetapi baru disetujui tahun ini. Proposal yang diajukan baru disetujui setelah pihaknya melihat visi misi mempersiapkan generasi yang berkarakter rohani dan ia berharap pondasi Baptis harus dibangun dengan dasar ini.
“Kami berharap, setelah sekolah ini dibuka, anak-anak Baptis harus masuk di sekolah ini. Kami akan melihat kalau kualitasnya sudah bagus, kami akan bantu membangun bangtunan permanen. Setelah anak-anak ini tamat, harapan saya Baptis siapkan lahan untuk SMP Baptis,” kata Isage.
Sementara itu, Ketua PGBP, Pdt. Titus Yikwa mengatakan, kehadiran SD Baptis ini adalah cara Tuhan karena walaupun sudah ditolak pada awal ajukan proposal, tetapi kemudian diterima. “Sekolah nomor satu. Jangan bolos, jangan tinggalkan sekolah,” pesannya.
Di kesempatan terpisah usai Raker, kepada fokuspapua.com, Pdt Yanes Kogoya mengemukakan, pihaknya juga membuka panti asuhan di dalam lingkungan gereja Baptis Panorama Pikhe. Tahun 2008 lalu adalah awal ia membuka panti asuhan dengan jumlah 30 anak.
“Anak-anak ini memiliki keinginan sekolah tetapi tempat tinggal jauh dari sekolah, anak yatim piatu, orangtua tidak mampu, anak-anak putus sekolah, sehingga kami membuat panti asuhan untuk bisa menampung mereka,” ungkapnya.
Saat ini anak-anak berjumlah 53 orang di mana 27 anak ada di dalam asrama. Tahun 2016 lalu, katanya pemerintah Jayawijaya membantu dengan pemberian beras tapi kemudian dihentikan sehingga mulai tahun 2018 hingga saat ini yayasan gereja membiayai sendiri anak-anak itu. “Sekarang ada dua kelas yang aktif yaitu kelas 1 ada 41 anak dan kelas 2 ada 12 anak,” terangnya.
Tiga SD Baptis
Pdt Titus Yikwa mengatakan, selama ini di setiap kota/kabupaten di Papua belum ada SD Baptis. Tetapi setelah SD Pikhe diresmikan, ada satu SD Baptis lagi di Okiyago Pegunungan Bintang yang akan diresmikan. “Dalam periode kami sudah ada tiga SD, ada TK dan PAUD,” katanya.
Titus menjelaskan, PGBP mempunyai lembaga yang baru dibuka yaitu misi Baptis di Elagaima. Tahun ini sekolah misi itu menerima siswa baru dan 60 siswa sudah mendaftar. Sekolah ini setingkat SD, tetapi kurikulumnya disesuaikan setingkat SMP.
“Karena ini sekolah misi yang memiliki karunia misi, siswa akan dilengkapi secara khusus dengan keterampilan untuk bisa mengobati orang atau belajar medis, bercocok tanam, beternak, pertukangan, bisa mengajar anak-anak di daerah baru, dibekali semua keterampilan. Diajar seperti misinaris dulu datang. Mereka disiapkan untuk masuk pelayanan di daerah-daerah baru,” jelasnya.
Tenaga pengajarnya, kata Titus adalah hamba-hamba Tuhan dari Baptis. Sementara ini, kepala sekolahnya adalah Pdt. Manus Murib. Sekolah Alkitab Misi Baptis ini, yang akan memperhatikan adalah wilayah Elagaima dan wilayah Wamena. “Mereka juga diberikan lokasi untuk kebun siswa. Seperti sekolah Alkitab di Danime, beberapa hektar dikasih khusus untuk siswa bercocok tanam,” tambahnya.
PGBP juga ke deoanb, berencana membuka sekolah Alkitab di Merauke juga, karena ada 20 pemuda sudah keluar dari dua distrik, mereka mau belajar misi penginjilan supaya mereka bisa masuk ke kampung mereka untuk pelayanan. “Cuma kembali ke dukungan dana dan kami hanya gali sumber dana dari jemaat saja,” tandas Titus. (Frida)