JAYAPURA, FP.COM – Sekolah Tinggi Teologi Baptis (STTB) Papua merayakan hari jadinya (dies natalis) yang ke-42. Berhubung situasi yang kurang mendukung akibat pandemi Covid-19, perayaannya tidak sesemarak tahun-tahun sebelumnya. Kendati begitu, tak mengurangi suka cita dari segenap civitas akademi sekolah teologi berjuluk kampus hijau itu.
Perayaaan digelar di halaman kampus STT Baptis Papua, Senin, 15 Februari 2021, dihadiri oleh pengurus STT Baptis, mahasiswa, alumnus, pengurus Persekutuan Gereja Baptis Papua (PGBP), pengurus Yayasan Pendidikan Kristen Baptis Papua (YPKBP), dan perwakilan pemerintah.
“Setia sampai akhir”, begitu bunyi tema yang diusung tahun ini. Tema ini dikutip dari Injil 2 Timotius 4: 1-8. Ibadah syukur dipimpin oleh R.D.F Pangendahen. Dalam khotbahnya, Pangendahen menekankan pentingnya memahami arti kesetiaan dan menjaga integritas.
Ketua panitia dies natalis, Newton Ferdinand Mokay, dalam sambutannya bersyukur atas pertambahan usia dan konsistensi STTB Papua dalam upaya melahirkan para pelayan Tuhan. Demikian pula kepada semua pihak yang telah ikut mendukung keberlangsungan sekolah ini, ia menyampaikan terima kasih.
“Saya bersyukur dan berterima kasih atas tenaga serta bantuan yang selama ini telah diberikan kepada STT Baptis Papua sehingga mampu bertahan sampai selama ini,” ucapnya, Senin (15/2/2021).
Ia berharap, melalui dies natalis ini, para pengurus, dosen, dan mahasiswa STT Baptis Papua lebih termovitasi untuk membangkitkan semangat, juga mutu dan kualitas yang telah diberikan. Oleh sebab itu, Newton mengajak pihak-pihak yang berkait dengan STT Baptis Papua agar selalu memerhatikan setiap hal yang selayaknya dibenahi.
“Dies natalis ini lebih dari sekadar perayaan tahunan saja, tetapi juga sebagai bahan evaluasi untuk meningkatkan semangat yang telah diberikan,” lanjutnya.
Pelaksana tugas (Plt) Ketua STT Baptis Papua, Meiske Kaawoaan berharap, dengan usiasekarang, STT Baptis Papua semakin dewasa dalam mewarnai dunia pendidikan teologi di Bumi Cenderawasih.
“Selama 42 tahun, kita telah melewati proses demi proses yang membuat kita semakin dewasa dan berdiri hingga sekarang ini,” ujarnya kepada awak Fokus Papua.
Meskipun begitu, dirinya mengakui, STT Baptis Papua harus lebih belajar lagi, sebab masih ada proses tantangan di depan mata yang perlu dihadapi.
“Sesuai dengan tema dies natalis, segenap civitas akademika mempunyai komitmen untuk setia mengemban panggilan Tuhan dalam melayani di STT Baptis Papua ini sampai akhir hayat nanti,” paparnya.
Meiske juga berharap, dies natalis ini dapat memberikan semangat kepada para civitas akademika dan seluruh masyarakat luas untuk semakin memantapkan jalan STT Baptis Papua menjadi perguruan tinggi yang dapat dipercaya ajaran, pengabdiannya, dan mewujudkan amanat yang telah diberikan.
Gubernur Papua yang diwakili Plt. Sekretaris Daerah Doren Wakerkwa sangat mengapresiasi keberadaan STT Baptis Papua. Menurut Doren, yang juga salah satu kader gereja Baptis ini, pencapaian sekolah ini tak lepas dari peran orang-orang yang telah mengabdi dan berkomitmen menjadikan STT Baptis Papua sebagai bagian dari perkembangan gereja Tuhan di Tanah Papua.
“Keberadaan dan kehadiran lembaga pendidikan ini (STT Baptis Papua) telah memberikan kemajuan yang besar bagi Tanah Papua. Oleh sebab itu, saya harap kualitas pelayanan khususnya di bidang pendidikan semakin ditingkatkan lagi,” tutur Doren.
Pria yang juga Ketua Pembina YPKBP ini berjanji akan berusaha mengakomodir segala kebutuhan yang diperlukan STT Baptis Papua, termasuk kurikulum pendidikan.
“Yayasan dibentuk untuk mengakomodir, memantau kurikulum, dan perkembangan para mahasiswa, serta para pelajar yang berada di bawah naungan Yayasan Pendidikan Kristen Baptis Papua,” pungkasnya. (Ray)
Terima kasih bisa lihat informasi ini
Waa kakak