JAYAPURA,FP.COM – Peringatan HUT ke-69 Kampung Waena di Distrik Heram, Kota Jayapura diperingati dengan meriah oleh seluruh warga Kampung di halaman Obhe (pendopo adat) Ondofolo Heram Rasing Klebeuw, Rabu (3/4/2024).
Ondofolo Heram Rasing Klebeuw, Richard Herman Morouw Ohee, mengatakan pihaknya sangat berterima kasih serta bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas berkat dan perlindunganNya sehingga seluruh warga masyarakat di Kampung Waena masih terus hidup berdampingan satu dengan lainnya sejak 30 Maret 1955 hingga saat ini.
“Semua orang yang hidup di atas tanah waena ini harus hidup dan takut akan Tuhan,” ujar Herman saat ditemui pada sela kgiatan syukuran di halaman Pendopo Adat Kampung Waena, Distrik Heram, Kota Jayapura.
Melihat ke masa puluhan tahun lalu, Philep Kopeuw dalam buku nya “Kisah Keping-Keping Sentani Yang Tercecer” jilid ke-5 tahun 2017 menuliskan bahwa asal usul perpindahan suku Waena ini dari Holly Yo (pulau Asei) ke Obhutokho di gelanggang waena adalah sebuah peristiwa nyata.
Dalam suasana suka cita bersama ini, anak kandung Ondofolo Alm Ramses Ohee ini menegaskan beberapa hal yaitu soal keamanan di Kampung Waena wajib dijaga oleh semua warga masyarakat yang ada dan tinggal secara bersama.
Selain itu, kata Ohee, setiap generasi muda yang hidup dan tinggal di Kampung Waena harus serius dalam dunia pendidikan, banyak bekerja keras dan terlibat dalam kegiatan yang positif.
“Saling menghargai satu dengan lain, termasuk keluarga – keluarga dari non papua, semua harus ikut aturan adat istiadat di tanah waena ini,” katanya.
Ohee juga mengakui ada banyak perubahan yang terjadi selama 69 tahun. Kampung Waena yang dulunya dikenal sebagai tempat berburu oleh masyarakat lokal waktu itu, saat ini sudah berubah berkat kerja keras para pendahulu kita yang membawa pembangunan masuk ke kampung ini.
Secara khusus di era globalisasi serta perkembangan moderen yang terus melaju, kata Richard, generasi muda diharapkan mampu bersaing dan terus menimba ilmu untuk masa depan mereka yang baik.
Generasi muda Kampung Waena tidak boleh tinggal diam, apalagi bermalas-malasan serta mengikuti pengaruh lingkungan yang memiliki dampak negatif bagi masa depan mereka. Karena, tongkat estafet selanjutnya, bukan hanya kepemimpinan tetapi lebih kepada kehidupan dari seluruh warga, marga, keluarga, dan keret di Kampung Waena ada di pundak generasi muda saat ini.
“Generasi muda saat ini mulai bangkit dari tidur mereka, harus lebih giat lagi dibanding mereka-mereka yang sudah lebih dulu mendahului kita semua,” ujarnya.
Kepala Kampung Waena, Dominggus Modouw mengatakan, sebagai aparat Pemerintah Kampung sangat mendukung pelaksanaan HUT Kampung Waena.
Menurutnya, perayaan HUT yang setiap tahun dilaksanakan ini merupakan bagian dalam program kerja Pemerintah Kampung dengan mempersiapkan segala hal yang diperlukan oleh Panitia pelaksana tetapi juga seluruh masyarakat yang tersebar di III Rukun Tetangga (RT) dan IX Rukun Wilayah (RW).
“Kampung waena saat ini dihuni kurang lebih dua ribuan jiwa, untuk sukses nya kegiatan peryaan HUT, kami serahkan bantuan sebesar 150 juta rupiah,” ujarnya.
Selain itu, kata Kepala Kampung yang baru dilantik akhir 2023 lalu ini bahwa seluruh kerja-kerja dalam Pemerintahan Kampung Waena lebih banyak difokuskan kepada Kesejahteraan Masyarakat.
“Sebagai kepala kampung yang baru,masyarakat yang datang dan tinggal di kampung ini sudah lebih dulu berafiliasi dan bercampur aduk satu dengan lainnya sehingga, seluruh kepentingan pembangunan masyarakat di kampung ini adalah hal penting dan terutama dalam pemerintahan kami saat ini,” katanya.
Peringatan HUT Kampung, lanjutnya, sudah menjadi tradisi yang tidak bisa terlewatkan begitu saja bagi seluruh masyarakat di Kampung Waena.
“Bahkan masih anak-anak belum menjadi kepala kampung peringatan berdirinya kampung waena sudah kami ikuti, dan saat ini tidak ada cara lain yang khusus selain bersama-sama dengan seluruh masyarakat paguyuban nusantara kita bekerja dan membangun kampung ini ke arah yang lebih baik kedepan,” ujarnya.
Tokoh perempuan Kampung Waena, Sipora Modouw, menilai 69 tahun Kampung Waena ada banyak hal yang berubah. Secara khusus dalam peningkatan sumber daya manusia (SDM) saat ini ada banyak generasi muda yang mampu bersaing dan turut berkontribusi bagi daerah, bangsa, dan negara tetapi juga secara khusus Kampung Waena.
Dari sisi pembangunan, Kampung Waena saat ini sudah banyak pusat pelayanan public, baik di bidang pendidikan, kesehatan, hingga pelayanan publik yang lainnya.
“Waena yang dulu sudah berubah. Pusat pendidikan ada kampus Uncen, Institut Seni Budaya Indonesia, serta fasilitas pendidikan lainnya dari pendidikan usia dini hingga menegah atas. Lalu ada puskesmas hingga rumah sakit, pusat perbelanjaan, kantor pengadilan, taman makam pahlawan, hingga kantor militer. Sebagai tokoh perempuan yang juga pernah menjabat sebagai Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan di tingkat provinsi, saya bangga menjadi warga Kampung Waena,” ucapnya.
Kepala Kelurahan Heram, Rudi Nio Modouw mengatakan, dalam mensukseskan perayaan dan sejumlah kegiatan peringatan HUT Kampung Waena, seluruh warga di ajak untuk terlibat secara langsung.
“Bersama seluruh warga berdasarkan RT dan RW masing-masing. Pembersihan lingkungan masing-masing dan membantu panitia pelaksana. Karena, kegiatan HUT bersamaan dengan perayaan paskah,” ujarnya.
Ketua Panitia HUT Kampung Waena, Yustus Ohee mengatakan,rangkaian kegiatan HUT ke-69 diawali dengan KKR, sebagai bentuk ucapan syukur kita sebagai warga masyarakat Kampung atas seluruh penyertaan dan perlindungan Tuhan selama 69 tahun. Lalu, kegiatan selanjutnya adalah siara ke makam Ondofolo Alm Ramses Ohee, sebagai penghormatan kepada para pendahulu kita.
Menurutnya, HUT Kampung Waena rutin dilaksanakan pada 30 Maret, tetapi berkaitan dengan perayaan Paskah, maka atas kesepakatan bersama maka puncak acara diundurkan pada 3 April 2024. Puncak peringatan HUT ke-68 Kampung Waena dilaksanakan karnaval budaya dari terminal Kampung Waena (batas ujung kampung sebelah barat) menyusuri jalan raya Waena-Sentani dan masuk ke Kampung Waena. Karnaval budaya ini mengingatkan kami pada 69 tahun yang lalu, bahwa moyang kami telah membawa keluar seluruh warga kampung dari Asei pulau ke Waena. Kilas balik ini menjadi pengingat bagi kita semua, secara khusus generasi muda agar tidak melupakan jati diri mereka, darimana mereka berasal.
“Ada kelompok suling tambur dari kampung waena, ada tim KKR dan seluruh masyarakat yang dengan tulis me dukung seluruh perayaan HUT 69 tahun kampung waena. Dalam kesempatan ini juga kami sampaikan terimakasih kepada pemerintah kota, kampung waena dan kelurahan heram serta seluruh warga GKI Petrus Waena yang berpartisipasi dan me dukung seluruh kegiatan ini,” ujarnya.
Rentetan kegiatan peringatan HUT Kampung Waena diawali dengan Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) pada 28 Maret 2024, lalu dilanjutkan lagi dengan siara ke makam Alm Ramses Ohee di halaman pendopo adat Kampung Waena. Puncak acara nya dilakukan jalan santai bersama seluruh warga lokal Kampung Waena dan ikatan, serta kerukunan keluarga dan Paguyuban Nusantara, dengan titik star dari batas Kampung Waena sebelah timur menuju Kampung Waena dan finis di halaman pendopo adat. (humaskampungwaena)