84 Petugasnya Terinfeksi Virus Corona, RSUD Jayapura Batasi Pelayanan

Direktur RSUD Jayapura Aloysius Giyai (dok)

JAYAPURA, FP.COM – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jayapura melakukan pembatasan pelayanan dengan menggabungkan beberapa ruang rawat inap. Direktur RSUD Jayapura Aloysius Giay kepada wartawan di Jayapura, Rabu (8/7/2020) menegaskan, kebijakan pembatasan pelayanan ini mulai berlaku 8 Juli 2020 hingga batas waktu yang tidak ditentukan.

“Hal ini dilakukan setelah memperhatikan kondisi pelayanan RSUD Jayapura, terutama berkaitan dengan tenaga pelayanan baik paramedis dan penunjang,” tegasnya.

Read More
iklan

Ia merinci, penggabungan ruang rawat inap menjadi ruang rawat inap infeksus pria dan wanita, ruang inap non infeksus pria dan wanita. Sementara, ruangan perawatan yang tetap adalah IGD, hemodialisa, ICU dan ICCU, kebidanan dan kandungan, perinatalogi/bayi, anak, kelas I dan paru.

“Begitu pun dengan rawat inap VIP untuk sementara ditiadakan, jam besuk ditiadakan dan pasien yang sedang dirawat hanya didampingi satu orang,” terangnya.

Dijelaskan, semua kebijakan ini diambil menyusul ditemukannya 84 petugas RSUD Jayapura positif terinfeksi Covid-19. Dari jumlah ini, semua petugas ruangan dan unit diindikasikan terpapar Covid-19.

Lebih detail, petugas RSUD Jayapura yang positif terinfeksi Covid-19 terdiri dari  dokter umum dan spesialis (5 orang), perawat dan bidan (46 orang), penunjang medis terdiri dari petugas laboratorium (13 orang), gizi (4 orang), farmasi (1 orang), administrasi (6 orang), cleaning service (6 orang), relawan VCT (2 orang), dan security (1 orang).

68 petugas saat ini telah diisolasi di Hotel Sahid Jayapura, dua orang dirawat di RSUD Abepura, RS Bhayangkra (2 orang), RS Provita (3 orang), RS Marten Indey  (1 orang) dan isolasi mandiri (8 orang) sementara yang dinyatakan sembuh 15 orang.

Sesuai protokol kesehatan, setiap ruangan yang dinyatakan ada petugas yang terinfeksi, maka seluruh petugas di ruangan tersebut wajib dikarantina.

“Tidak boleh masuk kerja selama dua minggu,” tutur Aloysius Giyai.

Dokter Alo berharap, kondisi ini tidak menimbulkan kesalahpahaman di kalangan masyarakat umum yang hendak berobat ke RSUD Jayapura.

“Bagi masyarakat yang datang di RSUD Jayapura berobat, mungkin petugas di IGD menyampaikan ruangan tidak ada atau penuh, karena petugasnya memang tidak atau belum siap,” ucapnya.

Ia juga menyampaikan, saat ini tidak ada ruangan pelayanan spesifik seperti biasa, sebab harus menyesuaikan kondisi tenaga medis yang tersedia, baik dokter, bidan maupun tenaga penunjang lainnya.

“Kami menghimbau kepada masyarakat umum untuk memahami dan mengerti kondisi riil di RSUD Jayapura, kami  memohon maaf atas ketidaknyamanan dan pembatasan pelayanan kami,” tambahnya. FPKontr3

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *