JAYAPURA, FP.COM – Penjabat Bupati Boven Digoel Yimin Weya menyatakan, kasus Covid-19 di daerahnya menunjukkan grafik meningkat. Dari 20 Distrik yang ada, setidaknya sudah empat distrik ditetapkan sebagai kawasan dengan zona merah, yaitu distrik Mandobo, Jair, Mindiptana, dan Subur.
Hingga tanggal 5 Agustus data terkonfirmasi Covid-19 di Kabupaten Boven Digoel tercatat sebanyak 1.208 kasus, dengan penambahan 21 kasus per Kamis kemarin. Pasien yang sedang dalam perawatan sebanyak 320 orang.
Secara kumulatif, angka kematian akibat virus ini ada 15 kasus. Tetapi angka kesembuhan cukup menggembirakan, ada tambahan per Kamis (5/8) sebanyak 37 pasien, sehingga totalnya sudah mencapai 873 orang.
Weya merinci, angka kasus tertinggi berada di distrik Mandobo sebanyak 868 kasus, dalam perawatan 309, pasien sembuh 545 dan pasien meninggal sebanyak 14 kasus. Distrik Jair di posisi kedua (314 kasus), pasien dalam perawatan hingga kemarin ada 2 orang. Sementara 311 pasien dinyatakan sembuh dan 1 orang meninggal dunia. Distrik Mindiptana mencatatkan 21 kasus, pasien dalam perawatan 8 orang, 13 orang dinyatakan sembuh.
Menurutnya, peningkatan kasus cukup tajam terjadi di lokasi perusahaan, seperti distrik Jair. Hal ini disebabkan arus masuk keluar warga lewat sungai tanpa terkontrol.
“Di Boven ada area perusahaan, dari luar orang datang. Karyawan-karyawan itu datang lewat kapal tidak diperketat dengan protocol kesehatan, itu distrik Jair. Kasusnya di sana berkembang cepat.”
Sebagai tindakan, Bupati Weya mengaku telah datang ke area perusahaan dan meminta pimpinannya untuk sementara tidak membolehkan karyawannya keluar masuk lewat jalur sungai tanpa dokumen perjalanan.
Selain klaster daerah perusahaan, diklat Prajabatan CPNS yang dilaksanakan belum lama ini ditengarai menjadi penyebab peningkatan kasus.
“Dari kurang lebih 300 CPNS, 20 di antaranya terkonfirmasi positif,” bebernya.
Setelah pemberlakuan PPKM, pihaknya memperketat kegiatan masyarakat, termasuk akses keluar dan masuk, “Saat ini untuk distrik-distrik yang berbatasan dengan kabupaten lain kami perketat pengamanan pintu masuk keluar melalui jalur sungai dan darat,” ungkap Yimin.
Sementara itu, program vaksinasi di Boven Digoel tergolong masih rendah capaiannya. Satgas Covid-19 Kabupaten Boven Digoel merilis data, dari sasaran 56.568 orang, baru 13 persen yang telah menerima vaksin dosis pertama (7.135). Vaksinasi dosis kedua baru di kisasaran 8 persen (4.502) orang.
Mempercepat program tersebut, upaya yang dilakukan pemerintah adalah turun langsung ke kampung-kampung, menggugah kesadaran masyarakat.
“Masyarakat jangan takut divaksin, dengan kita vaksin itu menjaga tubuh kita dari serangan penyakit termasuk virus covid, terapkan 5M, mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kumpul-kumpul, dan mengurangi mobilitas,” imbau Yimin. (*)