Abner Pae, Petani Kopra yang Mendedikasikan Hidupnya untuk Menyelamatkan Penyu di Skouw Yambe

Abner Pae, Maestro Kopra dan Penjaga Penyu di Skouw Yambe.

Abner Pae, 61 tahun, warga Kampung Skouw Yambe, distrik Muara Tami, Kota Jayapura, sehari-harinya berprofesi sebagai petani kopra.
Saban pagi, Abner berangkat ke kebun untuk memetik buah kelapa yang sudah tua. Rata-rata ia mengumpulkan sekitar 50 buah kelapa setiap harinya.

Buah yang terkumpul kemudian dikupas ala tradisonal menggunakan alat bernama sulak.

Read More
iklan

Daging buah kelapa lalu diasapi selama dua hingga tiga hari hingga dianggap benar-benar kering. Untuk kebutuhan itu, Abner mengumpulkan kayu-kayu yang banyak terdampar di Pantai Skouw Yambe.

Pengasapan Kopra

Proses pengasapan ini tidak sekadar untuk mengeringkan, tetapi juga memberikan aroma khas pada kopra. Setelahnya, daging kelapa dipisahkan dari batoknya, lalu dicincang dan dijemur di bawah terik matahari.

Kata Abner, masa penjemuran tergantung cuaca, tapi umumnya sehari penuh. Yang pasti kopra itu harus benar-benar kering sebelum masuk tahap pengemasan untuk dipasarkan.

Bersama rekan-rekan sesama petani kopra di wilayah ini, Abner menjual produksinya kepada pengepul. Harga jualnya cukup menggiurkan, Rp7.000 per kilogram untuk kopra kering dan Rp6.000 per kilogram untuk kopra basah.

“Kemarin saya berhasil menjual 34 kilogram kopra seharga Rp 238.000. Kalau lagi banyak kelapa, saya bisa menjual hingga 70-80 kilogram dengan harga Rp 490.000 hingga Rp 560.000. Bahkan, jika ada permintaan yang banyak, saya bisa menyediakan hingga 100 kilogram kopra”, ujar pria 61 tahun ini saat ditemui di kediamannya (24/10) lalu.

Bagi Abner, harga ini tergolong stabil meskipun biaya produksi belakangan naik. Menurutnya, petani kopra tidak hanya untuk pemenuhan kebutuhan ekonomi tapi juga menjadi bagian dari upaya pelestarian lingkungan. Dengan mengelola kebun kelapa secara berkelanjutan, ekosistem pantai terjaga kelestariannya secara berkelanjutan.

Soal kelestarian lingkungan ini, Abner boleh juga disemati gelar pahlawan. Sudah satu dekade lebih pria ini aktif dalam perlindungan terhadap penyu di Skouw Yambe. Ia melakukan misi mulia itu bersama komunitasnya.

Ia mengklaim, sejak tahun 2014 hingga 2024, sebanyak 2.890 ekor tukik penyu belimbing (Dermochelys coriacea) dan 10.800 ekor tukik penyu pipih (Natator depressus) telah kembali ke habitat aslinya. (AiWr)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *