JAYAPURA, FP.COM – Sektor pariwisata yang paling terkena dampak dari merebaknya wabah virus corona disease 2019 (Covid-19) di Indonesia sejak Maret lalu.
Ketua DPD Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Provinsi Papua, Iwanta Peranginangin mengatakan, pandemi Covid-19 mengakibatkan penjualan paket wisata pada semester satu hanya 5 persen.
Dia pun menyebutkan bahwa tahun ini tak menargetkan penjualan paket wisata lantaran belum ada kepastian masa berakhirnya pandemi Covid-19.
“Tahun ini dengan kondisi seperti ini kita tidak terlalu banyak berharap. Komunikasi dengan agen perjalanan wisata di luar negeri masih tetap jalan, namun membahas perjalanan wisata tahun 2021,” kata kata Iwanta, Kamis (23/7/2020).
Iwanta mengatakan, Juni lalu permintaan paket wisata untuk Oktober mendatang sudah diterima, dan direncanakan pada September mendatang Asita Papua kembali membuka penjualan paket wisata.
“Rencana September kita mulai buka kembali penjualan paket wisata, tetapi menunggu arahan Asita pusat yang berpatokan pada Provinsi Bali yang akan membuka kembali tempat wisatanya pada pertengahan September. Kalau situasinya sudah normal, kita langsung buka walaupun dengan protokol kesehatan yang ketat,” kata Iwanta.
Sebelum membuka kembali penjualan paket wisata, Asita tengah mencari tempat wisata baru agar para turis nantinya bisa memilih lokasi wisata sesuai keinginan mereka.
“September nanti mulai buka penjualan, fokus ke turis asing, tapi tidak menutup kemungkinan kita buka juga untuk turis domestik, karena permintaan dari domestik ini sudah banyak, terlebih mereka yang sering berwisata,” ucapnya.
Mengenai harga untuk paket wisata, Iwanta menyebutkan akan memberikan potongan hingga 10 persen. “Kalau Asita di provinsi lain memberikan potongan harga hingga 30 persen, kalau di Papua hanya bisa sampai 10 persen karena disesuaikan kondisi tempat wisata,” kata Iwanta. (FPKontr1)