JAYAPURA, FP.COM – Musim penghujan seperti sekarang ini menjadi mimpi buruk bagi skuat atlet dayung putra Papua yang disiapkan untuk Pekan Olahraga Nasional XX 2021 mendatang. Pasalnya, asrama tempat mereka tinggal di Kampung Asei Kecil, Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura, kerap kebanjiran. Luapan air disertai lumpur yang menggenangi asrama disinyalir buntut dari pengerjaan jalan alternatif Sentani-Buper.
Pelatih tim dayung Papua Rosmina Sanggarang Bano mengaku, dalam sebulan terakhir sudah empat kali asrama mereka kebanjiran. Kondisi ini praktis mengganggu program latihan anak asuhnya.
“Saat hujan, air dan lumpur sering masuk ke kamar-kamar atlet. Jadi mereka harus bekerja membersihkan asrama, akibatnya tidak fokus latihan,” keluhnya.
Keluhan ini pernah direspons KONI Papua dengan bantuan alat penyedot air, itu pun tidak lantas menyelesaikan masalah.
“Kami butuh pihak KONI Papua dan pemerintah untuk segera menangani masalah ini, agar para atlet bisa berlatih dengan baik dan tidak terganggu dengan kondisi banjir,” kata mantan atlet nasional periode 2000-2008 ini, Selasa (9/2/2021).
Rosmina sendiri sebenarnya tidak memikirkan tempat pemusatan latihan baru bagi 24 anak asuhnya. Menurutnya, lokasi saat ini sudah sangat strategis karena berada tepat di tepi danau.
“Kami tidak mau pindah tempat karena sudah sejak lama atlet-atlet dayung PON Papua ditempa di tempat ini,” sergahnya.
Cabang olahraga dayung merupakan salah satu cabang olahraga andalan Papua untuk mendulang medali pada PON nanti. Mereka bahkan dibebani target lima medali emas. (Ray)