MANOKWARI,FP.COM – Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Provinsi Papua Barat dan Yayasan EcoNusa bersepakat untuk melanjutkan program Ilmuwan Muda Papua (IMP) pada Tahun 2022. Program ini adalah wujud komitmen bersama untuk melahirkan ilmuwan-ilmuwan Tanah Papua yang berdedikasi dan berkompeten di masa depan.
Kesepakatan untuk melanjutkan program ini dibicarakan dalam pertemuan yang dilakukan di Pondok Pertemuan Kepala Balitbangda Provinsi Papua Barat, Manokwari, Senin(31/1/2022).
Kepala Balitbangda Provinsi Papua Barat, Prof. Dr. Charlie D.Heatubun, S.Hut, M.Si, FLS menjelaskan, data penelitian menunjukkan, Pulau Papua memiliki 16 persen keanekaragaman tumbuhan lebih banyak dari Madagaskar, yang tercatat memiliki 11.488 spesies. Dari data tersebut, para ilmuwan menemukan bahwa 68% (9.301) merupakan jenis tumbuhan endemik di Pulau Papua, artinya lebih dari dua pertiga tumbuhan tersebut tidak ditemukan di tempat lain. Hal ini menjadikan pulau Papua sebagai satu-satunya Kepulauan di Asia Tenggara yang memiliki spesies endemik lebih banyak dari pada yang non-endemik dan tidak tersaingi di Kawasan Asia Tropis.
“ Ini adalah potensi alam yang luar biasa. Karena itu, mengkaderkan ilmuwan-ilmuwan muda Papua adalah hal penting yang harus dilakukan sekarang. Tidak hanya mempelajari ilmu tentang botani atau keanekaragaman tumbuhan tetapi juga hewan, budaya dan lain-lain secara keseluruhan tentang biodiversity yang ada di Tanah Papua. Kita yang punya tempat, jadi kita sendiri yang harus pertama mengetahui sebelum orang lain. Warisan pengetahuan ini yang harus kita teruskan dari generasi ke generasi di Tanah Papua ini,” ujar Guru Besar termuda di Universitas Papua ini.
Guru besar bidang Botani ini juga memberikan apresiasi dan penghargaan yang tinggi kepada CEO EcoNusa, Bustar Maitar bersama seluruh stafnya, karena telah berkontribusi sangat luar biasa dalam membantu Pemerintah Provinsi Papua Barat mewujudkan visi Gubernur Papua Barat, Drs. Dominggus Mandacan,M.Si menjadi nyata di tingkat tapak.
Sementara itu, Bustar Maitar dalam penyampaiannya juga memberikan apresiasi yang tinggi kepada Kepala Balitbangda Papua Barat dan jajarannya, karena apa yang dilakukan oleh Yayasan EcoNusa di Papua Barat tidak terlepas dari dukungan Gubernur Papua Barat, melalui Kepala Balitbangda selaku Koordinator Mitra Pembangunan.“ Kalau pemerintah daerah dan masyarakat adat tidak dukung, kitong juga tra bisa jalan, iyo to?,” ucap Bustar yang juga lahir besar di Papua ini.
Karena mendapat dukungan yang luar biasa dari Pemerintah Daerah dan Masyarakat Adat di Papua, itulah alasan yang membuat seluruh staf di Yayasan EcoNusa tetap bersemangat untuk bekerja bagi Tanah Papua.
Selain Ilmuwan Muda Papua, ada sejumlah agenda yang akan dilakukan pada Tahun 2022, khususnya agenda-agenda yang menjadi amanat dan arahan dari ICBE dan Deklarasi Manokwari 2018. Bersama Mitra Pembangunan lainnya, Yayasan EcoNusa berkomitmen untuk memberikan ide, gagasan bahkan pendanaan dalam mewujudkan visi Gubernur Papua Barat dan visi Provinsi Pembangunan Berkelanjutan.(ab)