Balitbangda Papua Barat dan GIZ Bahas Studi Pencegahan Korupsi

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Provinsi Papua Barat, Prof. Dr. Charlie D.Heatubun,S.Hut,M.Si kembali mendapat kunjungan dari Lembaga Kerjasama Pemerintah Indonesia – Jerman ( GIZ), di Pondok pertemuan Kepala Balitbangda, Manokwari, Kamis(3/2/2022).

MANOKWARI,FP.COM – Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Provinsi Papua Barat, Prof. Dr. Charlie D.Heatubun,S.Hut,M.Si kembali mendapat kunjungan dari Lembaga Kerjasama Pemerintah Indonesia – Jerman ( GIZ), di Pondok pertemuan Kepala Balitbangda, Manokwari, Kamis(3/2/2022).

Pertemuan antara tim GIZ dan Kepala Balitbangda Provinsi Papua Barat ini adalah dalam rangka berbagi informasi tentang hal-hal yang telah dikerjakan di Provinsi Papua Barat dan kontribusi apa yang bisa diberikan oleh GIZ.

Read More
iklan

Roto Priyono, Advisor GIZ Program Corruption Prevention in the Forestry Sector, usai pertemuan itu menjelaskan, bahwa pertemuannya dengan Kepala Balitbangda Papua Barat selaku Koordinator Mitra Pembangunan Papua Barat adalah untuk saling berbagi.

“Saya ketahui bahwa Balitbangda sudah banyak melakukan kajian dan studi terkait bagaimana meningkatkan kinerja di Provinsi Papua Barat. Ini akan menjadi masukan bagi kami untuk bagaimana melakukan pendekatan dalam program pencegahan korupsi. Pencegahan ini lebih kepada aspek edukasi, dalam arti bagaimana menanamkan nilai-nilai kebaikan, baik bagi pemerintah daerah, perusahaan maupun kepada masyarakat, terutama masyarakat adat,” ujarnya.

Pertemuan ini juga, lanjut Roto, adalah untuk melihat sejauh mana GIZ dan Balitbangda Papua Barat bisa berkolaborasi. Karena saah satu output yang ingin dicapai adalah bagaimana GIZ dapat membantu dan mendukung pemerintah daerah dalam hal peningkatan kapasitas, khususnya teman-teman di pemerintah daerah.

Roto juga menguraikan program GIZ untuk tiga tahun ke depan dalam bidang pencegahan korupsi. Salah satunya adalah melakukan studi. Misalnya bagaimana melakukan studi pencegahan korupsi dari aspek antropologi terhadap nilai-nilai yang dianut.

“Kami akan melakukan edukasi juga kepada tokoh adat dan masyarakat adat.Kami juga tertarik dengan studi UMKM ( Usaha Mikro Kecil dan Menengah), misalnya dilihat dari perspektif gendernya. Bukan soal jumlah laki dan perempuan, tapi lebih kepada fungsi sosialnya.Bagaimana penerapan gender dalam melakukan bisnis yang berintegritas. Selain itu, sektor pencegahan korupsi di sektor kehutanan juga akan menjadi  salah satu entri poin dalam kolaborasi ini, ” jelasnya.

GIZ juga, kata Roto, akan melihat program multi stakeholder platform. Itu adalah satu forum dialog antar berbagai pihak, baik dari pemerintah daerah, swasta dan masyarakat adat untuk duduk bersama membicarakan berbagai hal dan solusinya. Misalnya kalau ada terjadi konflik, lewat forum ini bisa menawarkan resolusi konfliknya seperti apa.

“Sebenarnya ada banyak sekali potensi-potensi yang bisa dikolaborasikan. Dari internal GIZ akan melihat kebutuhan-kebutuhan apa yang bisa diberikan. Kami juga sedang menyusun program kerja tahun 2022, dan ini akan jadi dasar bagi semua pihak. Kami sebagai mitra pemerintah sifatnya mendukung, yang menjadi aktor tentu teman-teman di Papua Barat,” jelasnya.

Menanggapi hal itu, Prof.Heatubun memberi apresiasi atas kunjungan tim GIZ yang dipimpin Roto Priyono. Dirinya berharap GIZ sebagai mitra pembangunan, dapat memberikan kontribusi penting bagi Provinsi Papua Barat yang juga sebagai Provinsi Pembangunan Berkelanjutan.*)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *