Baru Kelar Pelatihan, Keramik Mama -mama Kayu Batu sudah Dapat Orderan dari Luar

Produksi Kerajinan Keramik Mama-mama Kayu Batu

JAYAPURA, FP.COM – Sepuluh orang mama-mama yang tergabung dalam kelompok pengrajin Kampung Kayu Batu berhasil membuat berbagai jenis produk berbahan dasar tanah liat. Produk kerajinan keramik itu terdiri dari piring, gelas, vas bunga dan berbagai souvenir lainnya.

Aneka produk itu dihasilkan setelah mama-mama pengrajin digembleng selama 21 hari oleh instruktur dari Bandung. Pelatihan ini merupakan pemberdayaan sosial Pena Mandatory yang diinisiasi Kementerian Sosial melalui Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Jayapura.

Read More
iklan

Menandai berakhirnya pelatihan, ekspos produk digelar, dipusatkan di Kampung Kayu Batu, Distrik Jayapura Utara, Jumat (14/6).

Kepala BBPPKS Jayapura Jhon Mampioper mengatakan, ekspos beragam kerajinan ini merupakan langkah awal mempromosikan produk hasil usaha keramik mama mama di Kampung Kayu Batu.

Tak sekadar dikenalkan ke publik, rupanya, produk kerajinan tangan tersebut kebagian rezeki dengan orderan perdana dari luar Papua sebanyak 500 buah.

“Produksi keramik para mama Kayu Batu minggu depan akan dikirim ke Jakarta, selain untuk diekspos, tapi juga karena sudah ada yang pesan sekitar 500 produk,” kata John Mampioper usai launching produk pengrajin keramik Kampung Kayu Batu.

Diharapkan, melalui launching ekspos hasil produksi keramik, kelompok pengrajin Kayu Batu terus bekerja dan memproduksi keramik sebanyak mungkin sehingga dapat diekspos tidak hanya di tingkat lokal tapi juga nasional.

Sementara itu, Kepala Divisi Administrasi Kanwil Kemenkumham Hendrik Pagiling mengatakan , pihaknya akan mendorong produk tersebut memiliki legalitas hukum yang jelas.

“Sehingga brand dari kelompok kayu batu ini bisa memiliki payung hukum dan dipasarkan secara bebas, baik tingkat lokal maupun nasional, bahkan manca negara,” kata Hendrik.

Di tempat yang sama, koordinator pengrajin keramik kampung Kayu Batu, Popy Pui, menjelaskan jika hasil produksi keramik mama mama Kayu Batu dikerjakan 10 orang anggota.

“Awalnya 23 orang tapi di tengah perjalanan tersisa hanya 10 orang dan setiap harinya kelompok kami mampu memproduksi sekitar 90 produk dengan model keramik yang bervariasi,” kata Popy.

Dia menjelaskan, produksi keramik yang dibuat kelompoknya terbuat dari tanah liat yang dipadukan dengan pasir kali, “Dengan menggunakan mesin, proses pembuatan keramik ini cukup cepat,” ucap Popy.

Popy mengharapkan, produksi keramik ini akan semakin berkembang, sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat di Kayu Batu.

“Karena semua anggota, dari kampung Kayu Batu, kami harap pemerintah Kota Jayapura dapat mendorong produksi ini sehingga bisa diterima. (Eng)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *