Baru Seumur Jagung, Dua Koperasi di Keerom Dinobatkan sebagai Koperasi Modern oleh Kemenkop UKM

Penyerahan sertifikat nomor induk koperasi kepada ketua koperasi Papua Agro Lestari.

SANGGARIA, FP.COM – Dua koperasi produsen di Kabupaten Keerom yakni koperasi Papua Agro Lestari dan Maju Berkarya Keerom dinobatkan sebagai koperasi modern untuk wilayah Provinsi Papua dari Program Akselerasi Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkopukm) Republik Indonesia 2023.

Hal itu ditandai dengan penyerahan sertifikat nomor induk koperasi (NIK) di kampung Sanggaria untuk Koperasi Papua Agro Lestari, Jumat (15/9) dari Dinas Perindagkop UKM dan Tenaga Kerja Provinsi Papua yang diwakili pejabat fungsionalnya, Antonius Indarto Wibowo.

Read More
iklan

“Sertifikat NIK untuk Koperasi Produsen Maju Berkarya Keerom sudah diusulkan masih dalam proses penerbitan sertifikat,” terang Antonius.

Masih kata Antonius, NIK merupakan salah satu legalitas yang wajib dimiliki oleh suatu koperasi untuk memberikan kepastian informasi status legalitas usaha, dan hal tersebut berdampak pada peningkatan kepercayaan dari pihak lain yang ingin bermitra termasuk akses permodalan.

“Bahwasanya koperasi ini relatif masih baru (2 tahun-red) tapi kalau kita lihat progressnya itu luar biasa. Dalam waktu dua tahun ini sudah terpilih jadi koperasi modern. Kemudian sudah memiliki sertifikat NIK langsung dari Kementerian”.

“Semoga Koperasi Papua Agro Lestari ini dapat mengembangkan pertanian di sini, apalagi Keerom merupakan penyangga hasil pertanian di Jayapura kota dan kabupaten. Dengan klasifikasi usaha koperasi level 1 ini maka kita usahakan bagaimana ke depan anggotanya bertambah, volume usahanya bisa meningkat, asetnya meningkat jadi bisa naik ke kategori dua,” harap Antonius.

Program Kementerian Koperasi ini dirancang untuk membantu koperasi dalam meningkatkan pelayanan dan kesejahteraan anggota dengan tata kelola kelembagaan, bisnis dan keuangan lebih baik.

“Untuk Provinsi Papua, kita dapat jatah dua, dan dua-duanya di Kabupaten Keerom. Ini tentu saja berkat kerja sama teman-teman di SKPD dan terutama dukungan bupati dan wakil bupati”,sebut Antonius.

Pujiono yang mewakili pengurus Koperasi Papua Agro Lestari mengaku, program koperasi modern ini sangat membantu pihaknya dalam perbaikan tata kelola dengan program pendampingan koperasi, layanan konsultasi, program inkubasi bisnis, akses pemasaran, akses pembiayaan dan akses digitalisasi.

Sementara, Wakil Bupati Keerom Wahfir Kosasih yang ikut hadir dalam penyerahan sertifikat ini mengapresiasi KemenkopUKM Republik Indonesia. Kepada para pengurus koperasi, Wabup Kosasih berharap adanya action (tindakan-red) dari kedua koperasi tersebut dengan tumbuh aktif sebagai gerakan ekonomi rakyat.

“Kabupaten Keerom telah mendapatkan perhatian dan ini tidak berhenti hanya sampai di sini, hanya sekadar bangga dengan sertifikat tapi tidak ada tindak lanjutnya, apalah artinya. Itu juga penting, tapi jauh lebih penting adalah action kita ke depan,” katanya.

Wabup juga menyebut, dengan kedudukan berbasis pertanian, kedua koperasi ini seharusnya dapat menerapkan konsep agribisnis sebagai penggerak dan pembuka pasar dari semua hasil pertanian di Keerom agar tetap terjadi kesinambungan suplai yang memberikan manfaat bagi para petani saat harga komoditas pertanian anjlok.

“Koperasi kiranya dapat memfasilitasi hasil-hasil pertanian petani Keerom. Keerom katanya penyangga pangan di Jayapura. Kalau Keerom bisa memformulasikan tomat jadi berupa saos, 10 persen saja untuk kebutuhan yang ada di Jayapura, maka ketika harga tomat lagi anjlok, saya yakin akan tertampung semuanya.”

“Dengan adanya koperasi yang berlabel begini harus mampu memfasilitasi, tidak hanya untuk kebutuhan lokal tapi harus go public dan mengekspor hasil-hasil yang ada,” pungkas Wabup Kosasih. (*)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *