JAYAPURA, FP.COM – Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Papua, Naek Tigor Sinaga menyebutkan wabah virus corona yang telah masuk ke Indonesia tak mempengaruhi perekonomian Papua tahun 2020 yang ditargetkan tumbuh 5,0 – 5,5 persen.
Pihaknya pun memperkirakan perekonomian Papua pada triwulan I tahun 2020 tumbuh terbatas kisaran 1,45 – 1,85 persen.
“Kami belum melihat dampaknya secara masif karena sektor pariwisata di Papua belum signifikan seperti daerah lainnya di luar Papua, sebab yang paling terdampak dengan adanya wabah virus corona yaitu sektor pariwisata,” ucap Naek, Sabtu (14/3/2020).
Perekonomian Papua, kata Naek, masih bergantung pada sektor pertambangandan juga konstruksi. Kedua sektor ini masih berjalan, kendati pertambangan masih mengalami kontraksi akibat peralihan tambang terbuka ke tambang bawah tanah, tetapi sektor konstruksi berjalan secara masif.
Naek mengatakan, peningkatan kinerja perekonomian Papua didorong oleh adanya perubahan rencana produksi perusahaan tambang terbesar di Papua yang meningkatkan rencana produksinya.
“Selain itu, kinerja lapangan usaha administrasi pemerintah dan konstruksi diperkirakan tumbuh lebih tinggi sejalan dengan adanya peningkatan dalam rangka persiapan pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua,” ucap Naek.
Sebelumnya Naek mengatakan, secara umum pertumbuhan ekonomi Papua dipengaruhi oleh lapangan usaha karena pangsanya yang besar dengan tingkat korelasi pertambangan dengan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) sebesar 0,994. (FPKontr1)