BKKBN Kukuhkan Delapan Bapak dan Bunda Asuh Anak Stunting di Papua

8 Mitra usai dikukuhkan menjadi anggota BAAS oleh kepala BKKBN RI yang diwakili penyuluh KB ahli utama BKKBN RI Dwi Listyawardani.

JAYAPURA, FP.COM – Perwakilan Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Papua menggelar Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting Provinsi Setempat 2024 di Kota Jayapura (22/5).

Kegiatan Rakerda ini dirangkai dengan pengukuhan Bapak/Bunda Asuh Anak Stunting (BAAS) oleh kepala BKKBN RI yang diwakili penyuluh KB ahli utama BKKBN RI Dwi Listyawardani.

Read More
iklan

Di kegiatan ini hadir pula perwakilan Pj Gubernur Papua, Plt Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi Papua Yohanes Walilo, Forkopimda serta 29 OPD/KB.

Para anggota BAAS yang dikukuhkan yaitu: Faturachman (Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua), Merza Edy Nadzari (Ketua Baznas Provinsi Papua), Ary Pratama Samosir (Branch Manager Kimia Farma Jayapura), Mohamad Huri (Direktur Laz As Salam Jayapura), Jeni Karay (Influencer Jayapura), Leny Kurniawati(Owner Agatha Beauty store Papua), Merritt Waromi (Pimpinan umum media Fokuspapua.com) dan Paulus Susilo (staf BCA Palembang).

Pj Gubernur Papua dalam sambutannya mengatakan percepatan penurunan stunting membutuhkan sinergitas yang aktif dari berbagai pihak salah satunya melalui program Bapak dan Bunda Asuh Anak Stunting.

“Pada kesempatan ini saya mengajak lebih banyak lagi masyarakat dan berbagai pihak untuk bersedia dikukuhkan sebagai bapak dan bunda asuh anak stunting, ini sebagai bentuk upaya kita bersama dalam mengatasi Stunting di Tanah Papua,” kata Gubernur dalam sambutannya dibacakan Yohanes Walilo.

Senada dengan itu, Dwi Listyawardani mengajak semua pihak dan seluruh mitra BKKBN para pemangku kepentingan di tingkat provinsi dan kabupaten/kota untuk meningkatkan kolaborasi dan sinergitas sekaligus penguatan komitmen dalam penurunan stunting.

“Kami terus mengajak bapak dan ibu sekalian untuk bersama-sama melakukan akselerasi pencapaian program Bangga Kencana dan percepatan penurunan stunting di Provinsi Papua, Papua Selatan, Papua Pegunungan dan Papua Tengah,” ucap Dwi.

Dikonfirmasi usai kegiatan, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Papua Nerius Auparay mengapresiasi mitra kerjanya. Menurut Nerius, percepatan penurunan stunting menjadi tanggung jawab bersama, baik itu pemerintah daerah, mitra/pemangku kepentingan, sesuai dengan Perpres 72 tahun 2021 (Pasal 1 ayat 10).

“Kami sangat mengapresiasi, kepada mitra kerja/pemangku kepentingan yang telah bersedia menjadi BAAS (Bapak/Bunda Asuh Anak Stunting), dan di kukuhkan pada hari ini, untuk bersama-sama membantu dalam percepatan penurunan stunting di Tanah Papua. Hal ini merupakan langkah-langkah strategis yang akan terus dilakukan oleh BKKBN Provinsi Papua dengan mitra kerja/pemangku kepentingan lainnya, agar dapat bersinergi dalam percepatan penurunan stunting, di Provinsi Papua, Papua Selatan, Papua Tengah dan juga di Papua Pegunungan,” jelas Nerius.

Pimpinan umum Fokus Papua Merritt Waromi (kemeja biru muda), Jeni Karay dan Leny Kurniawati

Pimpinan umum Fokus Papua Merritt Waromi usai dikukuhkan menjadi Bunda Asuh Anak Stunting mengatakan, keterlibatannya dalam program ini merupakan bentuk komitmen pihaknya sebagai mitra BKKBN Papua dan juga merupakan upaya bersama menurunkan prevalensi stunting menuju generasi emas Papua.

“Kami sudah lama bermitra sangat baik dengan BKKBN Papua. Kami terpanggil menjadi bagian dari program ini karena merupakan gerakan gotong royong seluruh elemen bangsa, termasuk media di dalamnya sebagai upaya kita bersama untuk percepatan penurunan angka stunting yang merupakan salah satu program prioritas nasional yang harus kita dukung bersama-sama.”

Influencer Jayapura Jeni Karay yang terlibat dalam program BAAS mengaku tertarik lantaran program BAAS menyasar langsung pada target program yakni anak dengan risiko stunting.

“Dari deretan program yang akuti, program BAAS ini langsung kena ke target.”

Sementara, owner Agatha Beauty Store Papua, Leny Kurniawati, punya alasan tersendiri menjadi bagian dari program BAAS. Leny yang punya kepedulian terhadap Ibu dan anak mendorongnya menjadi bagian dari upaya percepatan penurunan Stunting.

“Agatha terlibat dalam program BAAS karena dari awal saya sangat concern dengan wanita dan anak-anak, jadi waktu melihat program BAAS di sosial media Jeni Karay, saya tertarik untuk ikut membantu mencegah stunting pada anak-anak Papua,” tutup Leny. (*)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *