BKKBN Papua: Bersama Wujudkan Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera

Chaterin P. Soelarso Ketua Tim Pokja Akses Kualitas Layanan KB Perwakilan BKKBN Provinsi Papua

ARSO,FP.COM – Pemerintah Provinsi Papua melalui Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) secara intensif mengkampanyekan program Keluarga Berencana (KB).

Hal ini dibuktikan dengan diselenggarakannya Pekan Pelayanan KB dalam rangka Hari Kontrasepsi Sedunia yang dimulai pada 10-20 September 2024.

Read More
iklan

Chaterin P. Soelarso, Ketua Tim Pokja Akses Kualitas Layanan KB Perwakilan BKKBN Provinsi Papua, menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya perencanaan keluarga.

“Tujuannya adalah untuk menandakan bahwa pekan pelayanan KB dalam rangka hari kontrasepsi sedunia dimulai hari ini,” ujar Chaterin pada acara pencanangan di Puskemas Arso 3 Kabupaten Keerom (10/9).

Provinsi Papua mendapat target penambahan 7282 akseptor KB baru selama pekan pelayanan ini. Kabupaten Keerom sendiri ditargetkan mencapai 448 akseptor. Berbagai jenis metode kontrasepsi modern seperti suntik, pil, implan, kondom, dan alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) disediakan secara gratis bagi masyarakat.

“Kami berharap target ini bisa tercapai untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Dengan mengatur jarak kelahiran, kesehatan ibu dan anak dapat terjaga dengan baik,” tambah Chaterin.

Tema Hari Kontrasepsi Sedunia tahun ini adalah “Pelayanan Kontrasepsi Berkualitas untuk Indonesia Emas Tahun 2045”. Menurut Chaterin sesuai dengan tema tersebut, program KB di Papua bertujuan untuk mengurangi risiko stunting dan menciptakan generasi emas.

“Dengan mengatur jarak kelahiran, pasangan usia subur dapat memberikan perhatian optimal kepada anak-anaknya, terutama pada 1000 hari pertama kehidupan. Ini adalah periode kritis dalam tumbuh kembang anak,” jelas Chaterin.

Dalam gelaran ini BKKBN Provinsi Papua bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mencapai target yang telah ditetapkan, termasuk OPD KB Kabupaten Keerom, Dinas Kesehatan, tenaga kesehatan, TNI/POLRI, serta fasilitas kesehatan seperti puskesmas dan rumah sakit.

“Kami sangat berterima kasih atas dukungan semua pihak. Kerjasama yang baik ini sangat penting untuk keberhasilan program KB,” ujar Chaterin.

Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, BKKBN juga gencar melakukan sosialisasi dan konseling.

“Kami telah melakukan konseling kepada calon akseptor sebelum mereka mendapatkan pelayanan. Hal ini bertujuan untuk memberikan informasi yang benar dan akurat tentang berbagai metode kontrasepsi,” tambah Chaterin.

BKKBN juga berupaya mengatasi mitos dan miskonsepsi yang selama ini berkembang di masyarakat terkait program KB.

“Program KB tidak membatasi jumlah anak, tetapi mengatur jarak kelahiran untuk kesehatan ibu dan anak,” tegas Chaterin.

Dengan berbagai upaya yang dilakukan, BKKBN optimis bahwa program KB di Papua akan semakin berhasil.

“Kami berharap dengan adanya pekan pelayanan KB ini, masyarakat semakin sadar akan pentingnya perencanaan keluarga dan kesehatan reproduksi,” pungkas Chaterin. (Ai)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *