BKKBN Papua Gandeng TPK Wujudkan Generasi Sehat

BKKBN Papua Perkuat Peran Tim Pendamping Keluarga (TPK) melalui pendampingan Zero Dose Immunization di Biak Numfor.

BIAK,FP.COM – Sebagai langkah nyata dalam upaya pemberantasan stunting, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Papua bekerja sama dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana Kabupaten Biak Numfor menyelenggarakan pelatihan bagi tim pendamping keluarga (TPK) tentang Zero Dose Immunization.

Pelatihan yang diselenggarakan di Swisbelhotel Cenderawasih pada Selasa (8/10/2024) tersebut bertujuan untuk membekali 120 TPK yang terdiri dari bidan, kader PKK, dan kader yang tersebar di 257 kampung, 19 Dristrik dan 14 Keluarahan di Kabupaten di kabupaten tersebut dengan pengetahuan dan keterampilan untuk meningkatkan imunisasi dan menekan angka stunting.

Read More
iklan

Kepala Kantor Perwakilan BKKBN Papua, Sarles Brabar, menegaskan peran penting TPK dalam menanggulangi tingginya angka stunting di Papua yang saat ini mencapai 28%. “Dengan memberdayakan para tenaga garda terdepan ini, kita telah mengambil langkah signifikan untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat kita,” kata Brabar.

Pelatihan difokuskan pada peningkatan kemampuan TPK untuk mendidik keluarga tentang pentingnya imunisasi dan memberikan konseling tentang perilaku sehat. Peserta mempelajari teknik komunikasi yang efektif dan strategi advokasi untuk mengatasi kesalahpahaman dan hambatan terhadap imunisasi.

“Biak dipilih sebagai daerah percontohan untuk inisiatif ini karena komitmennya dalam meningkatkan kesehatan ibu dan anak,” imbuh Brabar. “Kami berharap melalui pelatihan ini, cakupan imunisasi dapat mencapai 100% dan angka stunting dapat ditekan secara signifikan.”

Johanna Nap, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana Kabupaten Biak Numfor, menyampaikan rasa terima kasihnya atas kesempatan menjadi tuan rumah pelatihan tersebut.

“Ini merupakan kesempatan berharga bagi petugas kesehatan masyarakat untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka,” katanya. “Dengan bekerja sama, kita dapat menciptakan masa depan yang lebih sehat bagi anak-anak kita.”

Seorang akademisi dari Universitas Hasanuddin Makassar menyoroti pentingnya komunikasi yang efektif dalam mempromosikan imunisasi. “Sering kali, orang tua menolak untuk memvaksinasi anak-anak mereka karena kesalahpahaman atau kurangnya informasi,” jelasnya. “Pelatihan ini akan membekali petugas kesehatan kita dengan perangkat yang mereka butuhkan untuk mengatasi masalah ini dan mendorong orang tua untuk mencari imunisasi bagi anak-anak mereka.” (Ai/Rilis BKKBN Papua)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *