ARSO, FP.COM – Kompetisi antargrup musik (band) memperebutkan piala Bupati Keerom 2023 telah menyelesaikan babak final pada 15 Agustus lalu. Event yang diikuti 15 band dari Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura dan Keerom ini menahbiskan Blessing Band sebagai jawara. Dengan begitu, band asal Kota Jayapura ini berhak atas uang pembinaan senilai 30 juta rupiah berikut trophy.
Ozone Band dari Jayapura harus puas di tempat kedua dan uang pembinaan sebesar 25 juta rupiah. Di posisi ketiga diklaim Harmoni Band (Kota jayapura) dan memperoleh uang pembinaan 20 juta rupiah. Juara Harapan 1 dan 2 berturut turut diraih oleh Kharisma Band (Keerom) dan FOC Band (Jayapura). Sesuai urutan, masing-masing menggondol uang pembinaan sebesar 15 dan 10 juta rupiah.
Sebelumnya, lima band ini menyingkirkan rival-rivalnya dalam persaingan membawakan dua lagu wajib dan enam lagu pilihan. Dua lagu wajib itu yakni Hari Merdeka 17 Agustus ciptaan Husein Mutahar dan Keerom Kwembo Kentkei gubahan Piter Gusbager.
Pujian khusus dilontarkan Yanti Mozendy Deda, vokalis Blessing Band, terhadap lagu Keerom Kwembo Kentkei. Kepada Fokus Papua, Yanti mengaku, setiap penggalan lirik lagu tersebut memiliki nada dan makna yang sangat mendalam dengan kemasan nada yang luar biasa. Ia merasa bangga bisa menyanyikan lagu itu dengan baik.
“Lagunya Bapak Bupati adalah isi hati dan harapan, maknanya tersirat dalam setiap penggalan kata, dalam bungkusan nada yang sangat luar biasa. Dan Blessing Band bisa menyampaikan pesan dari lagu itu sendiri. Kita berharap, bukan hanya pesannya, tapi bisa terwujud apa yang menjadi makna dari lagu itu.”
“Bangga dan senang menjadi bagian dari Festival Keerom yang digagas Bapak Bupati,” aku Yanti.
Penyerahan hadiah kepada para pemenang dilakukan bertepatan dengan perayaan ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia ke-78 di ibukota Keerom, Arso. Bupati Keerom, Piter Gusbager, saat penyerahan hadiah mengatakan, ajang ini digelar untuk merangkul kawula muda mengekspresikan diri dalam bermusik.
“Apalagi, di Papua, musik merupakan bakat alamiah yang juga dimiliki oleh setiap orang,” katanya.
“Kompetisi semacam ini sangat diperlukan untuk anak-anak muda sehingga mereka tetap bisa mengisi masa muda mereka dengan hal-hal positif. Festival ini menjadi ajang bagi para pemuda dan pemudi di Keerom untuk menunjukkan bakat dan kreativitasnya dalam bidang musik. Ajang ini sebagai batu loncatan untuk kalian jadi besar di waktu yang akan datang,” katanya lagi.
Sebagai bentuk rasa bangga dan apresiasinya, dia pun berjanji akan mengadakan festival serupa tahun depan dengan nilai hadiah yang lebih besar.
“Selamat dan sukses, terima kasih sudah ikut memeriahkan ulang tahun kemerdekaan di Kabupaten Keerom. Tema kemerdekaan tahun ini memberikan semangat kepada kita semua untuk terus berkontribusi dan berinovasi mengembangkan karya-karya nyata untuk masyarakat, bangsa dan Negara.” (*)