WAMENA, FP.COM- Badan Pengurus Pusat (BPP) Persekutuan Gereja-Gereja Baptis Papua (PGBP) menyelenggarakan Rapat Kerja IV untuk mengevaluasi pelayanan setahun dan mengerjakan program tersisa BPP-PGBP Masa Layan 2015-2020 yang akan berakhir pada Oktober mendatang.
Raker IV PGBP diselenggarakan di Gereja Baptis Panorama Pikhe, Wamena, Kabupaten Jayawijaya dimulai Rabu (26/2/2020) hingga Jumat (28/2/2020), dengan tema, Celakalah Jika Aku Tidak Memberitakan Injil (1 Korintus 9:16). Raker diawali dengan ibadah pembukaan, Rabu sore, dengan pembawa Firman Tuhan Pdt Manus Murib.
Mengambil pembacaan Firman Tuhan dari 2 Korintus 12:9, Pdt Manus menjelaskan, firman yang ia sampaikan sama dengan tema Raker IV. “Jika tidak memberitakan injil, kita celaka.” Bacaan yang menceritakan perjalanan penginjilan Rasul Paulus ini, memberi motivasi untuk mengambil berani komitmen bekerja untuk Tuhan.
“Kehidupan Paulus sungguh berbeda dulunya, tetapi ketika ia memiliki Kristus, ia kemudian berani mengambil komitmen. Tidak asal pergi memberitakan injil. Komitmen Paulus, jika tidak memberitakan injil berarti celaka. Ia memiliki keberanian sehingga kehidupan rohaninya berubah,” terang Pdt. Manus.
Jika hamba Tuhan dan jemaat mengambil komitmen seperti tema Raker IV ini, lanjut Pdt. Manus, kuasa Allah nyata dalam pemberitaan injil. Karena seperti Paulus, ia dipanggil untuk memberitakan injil. Injil adalah kekuatan Allah.
Usai memberitakan Firman Tuhan, hamba Tuhan dan Jemaat Baptis berdoa untuk pelayanan dan pergumulan PGBP, serta berdoa untuk pemulihan Kota Wamena pascarusuh beberapa waktu lalu.
Ketua PGBP, Pdt. Titus Yikwa, M.Th saat memberikan sambutan pembukaan acara Raker mengatakan, Raker ini merupakan momen penting. Karena tahun 2020 ini merupakan tahun terakhir masa layannya di BPP-PGBP. Ia bersyukur karena sudah melewati berbagai tantangan dan sampai pada tahun terakhir.
“Kita sudah melaksanakan musyawarah nasional (Munas) PBI dengan PGBP sebagai tuan rumah, dihadiri 7 denominasi gereja Baptis. Kita juga sudah meresmikan Kantor PGBP yang menjadi satu suka cita besar bagi umat Baptis di Papua karena dihadiri dan ditandatangani langsung oleh Presiden Aliansi Baptis Sedunia,” kata Pdt Titus. Kantor PGBP ini menjadi pergumulan umat Baptis selama 60 tahun.
Dalam catatannya, lanjut Pdt. Titus, banyak pekerjaan (program) yang belum dikerjakan, tetapi tetap akan berjalan di waktu tersisa. Setelah Raker akan dilanjutkan dengan Paskah, kemudian bulan Juli Kongres Baptis Sedunia, dan Oktober ada Kongres PGBP, tetapi masih dipikirkan karena bersamaan waktu dengan pelaksanaan PON XX. “Kita harus dukung PON juga,” katanya. Ia mengatakan, dalam Munas ini akan dirumuskan hal-hal penting yang menjadi prioritas.
Terkait tema Raker yang diambil dari tema Hari Ulang Tahun Pekabaran Injil (HUT PI) di Tanah Papua, Pdt.Titus mengatakan, ini menjadi motivasi supaya tidak celaka. “Tema HUT PI ini terlalu keras, tapi memberikan motivasi. Mari semua kompak bekerja di ladang Tuhan,” ujarnya.
Tempat kegiatan Raker di Gereja Panorama Pikhe ini juga menurut Pdt Titus, menjadi tempat yang luar biasa terberkati karena di tempat ini, menjadi tempat 600 orang berlindung saat kerusuhan Wamena beberapa waktu lalu. “Orang Baptis menjadi penyelamat, melindungi, harus menjadi pendamai,” tukasnya. Mengakhiri sambutannya, ia menyematkan kartu tanda peserta kepada dua orang perwakilan peserta Raker.
Sementara itu, Pelaksana Harian (Plh) Sekda Lanny Jaya, Leteren Yigibalom mewakili Bupati Lanny Jaya mengatakan, Raker ini sangat menentukan masa depan gereja Baptis ke depan. “Mau dibawa ke mana? Karena Raker ini adalah Raker terakhir dari pengurus Baptis sebelum masuk Kongres,” ujarnya. Raker ini, katanya mesti membahas dua hal penting yaitu evaluasi pelayanan dan melihat program kerja di sisa waktu yang ada. (Frida)