JAYAPURA, FP.COM – Manajemen klub Persipura Jayapura menanggapi dan meluruskan cuitan akun Twitter Persipura (@Persipura_) yang menyinggung pihak kepolisian perihal izin keramaian acara pernikahan salah satu pimpinan organisasi masyarakat di Indonesia.
Akun tersebut mempertanyakan sikap kepolisian yang membolehkan acara kerumunan tersebut, sedangkan Liga Indonesia yang komitmen tanpa penonton justru tak direstui
Standar ganda nih bos-bos aparat @DivHumas_Polri dalam memberikan izin keramaian, yang jelas-jelas bikin kerumunan massa tidak ditindak dan malah difasilitasi. Liga 1 yang komitmen tanpa penonton malah tidak diberi izin. Jangan gitu lah bos, tidak elok dipandang masyarakat. Demikian cuitan akun @Persipura, yang diunggah tanggal 14 November lalu.
Unggahan tersebut menuai kontroversi, cenderung didukung netizen, bahkan kemudian diangkat oleh salah satu media nasional, dengan menyebutnya sebagai protes klub dari Tanah Papua ini.
Klarifikasi langsung datang dari Benhur Tomi Mano, Ketua Umum Persipura. Ia memastikan, akun tersebut bukanlah akun Twitter resmi klubnya, melainkan akun milik suporter Persipura. Sementara, Persipura sendiri punya akun Twitter resmi @Persipura63.
“Perlu saya sampaikan dan harus klarifikasi kepada publik bahwa akun Twitter (@Persipura_) bukanlah akun resmi klub,” tulis BTM dalam keterangan persnya, Senin (16/11/2020).
“Jadi ini sebagai klarifikasi kepada teman-teman media agar tidak salah menyampaikan informasi kepada publik,” tambahnya. (*)
