KEEROM,FP.COM – Pemerintah Kabupaten Keerom menyampaikan apresiasi tinggi atas penyelenggaraan Kick Off Mandiri Sahabat Desa yang menyasar 200 keluarga berisiko stunting di wilayah Keerom. Program ini merupakan inisiatif kolaboratif antara Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Bank Mandiri, yang digelar di Gedung Pramuka pada Kamis, 22 Mei 2025.
Bupati Keerom, Piter Gusbager, menegaskan bahwa Program Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (GENTING) ini adalah komitmen bersama yang sangat penting. “Ini momen yang sangat penting untuk kita bersama-sama berkomitmen, konsisten, dan berkelanjutan,” ujarnya kepada awak media.
Gusbager menyoroti bahwa masalah stunting sangat berkaitan dengan masa depan generasi emas Papua, serta masa depan bangsa dan negara. “Kita menginginkan generasi-generasi kita yang sehat, mereka tumbuh berkembang secara normal, dan menjadi orang-orang yang produktif di masa-masa yang akan datang,” ungkapnya.
Bupati Gusbager menjelaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Keerom telah memiliki sistem yang berjalan baik melalui Posyandu dan PKK di setiap kampung. “Jadi dana kampung yang kita kucurkan sudah ada alokasi untuk pencegahan stunting di seluruh Kabupaten Keerom,” jelasnya.
Menurut Gusbager, konsentrasi stunting saat ini berada di pusat padat penduduk seperti Distrik Arso Barat, Skanto, dan, Arso dengan angka prevalensi yang sangat tinggi dan berkontribusi besar pada data stunting di Provinsi Papua. “Angka prevalensi stunting di Kabupaten Keerom yakni 34 persen, di atas Provinsi Papua yang 21 persen. Sehingga kita harus bekerja menekan angka itu minimal di angka 20 persen, di bawah provinsi,” paparnya.
Pemerintah Kabupaten Keerom terus berkomitmen dan akan terus bekerja untuk menekan angka stunting. Gusbager menambahkan bahwa ia secara pribadi dan keluarga telah menjadi orang tua asuh bagi beberapa keluarga yang ditunjuk. “Hal yang sama akan diikuti oleh yang lain sebagai gerakan sukarela, gerakan moral. Sebab hal-hal ini tidak bisa hanya dilakukan secara formal oleh pemerintah, tapi harus diikuti juga oleh semua pihak secara kolaboratif dan gotong royong,” tegasnya.
Bupati Gusbager meminta semua pihak di wilayahnya, termasuk BUMN, BUMD, tokoh masyarakat, TNI/Polri, serta para Kepala OPD, untuk bersama-sama berkolaborasi menekan angka stunting dengan menjadi orang tua asuh. “Saya optimis kalau kita konsisten, kita berkomitmen, tidak memerlukan waktu yang lama. Dalam satu atau dua tahun sudah bisa kita tekan angka stunting di Kabupaten Keerom sampai di angka 20 persen,” pungkasnya optimis. (AiWr)


