ARSO, FP.COM – Usai mengawali pembangunan Mesjid Agung Nurul Huda di Arso II, Selasa (15/8/23), Bupati Keerom Piter Gusbager melanjutkan aktivitasnya ke Kampung Yuwainan. Di kampung ini, ia meninjau pembangunan gedung baru GKI Anthiokia, Arso II. Bersama Bupati, ikut juga sejumlah tokoh yang tergabung dalam Forkopimda (Forum Komunikasi Pimpinan Daerah) dan kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Keerom.
“Kita ada di Gereja Anthiokia, ini merupakan gereja lama, sama dengan masjid di sana (Mesjid Agung Nurul Huda-red), ini bersamaan dengan hadirnya transmigrasi tahun 1980-an di wilayah ini,” ungkap Gusbager.
Sekilas, ia menceritakan history dari gedung gereja ini. Katanya, dulu, gedung gereja ini dipakai oleh umat katolik dan Protestan. Seiring berjalannya waktu, jemaat makin bertambah sehingga gedung tidak lagi mampu menampung mereka. Umat Katolik kemudian mendirikan rumah ibadah sendiri.
Bupati mengaku, bantuan pembangunan untuk gereja, Protestan dan Katolik di Yuwanain sudah diserahkan tahun lalu, bersamaan dengan bantuan untuk Mesjid Nurul Huda.
“Untuk gereja ini (Anthiokia-red) dibangun baru, sementara untuk gereja Katolik yang di sebelah sana akan kita renovasi. Dua rumah ibadah ini butuh uluran tangan, tidak hanya pemerintah, saya pikir semua pihak, donasi secara terbuka, seikhlas-ikhlasnya.”
Mempercepat pembangunan gereja, dia telah menjadwalkan untuk kembali ke Yuwainan pada akhir Agustus nanti.
***
Rumah ibadah, gereja dan masjid, menjadi salah satu fokus dari pemerintahan Bupati Gusbager di Keerom. Dukungan keagamaan ini merupakan upaya untuk merawat toleransi.
“Kenapa kita bangun rumah ibadah? Karena warga Keerom ini basisnya di rumah ibadah.”
“Kita bicara ekonomi basisnya di rumah ibadah, kita bicara kesehatan lingkungan basisnya di rumah ibadah, ketertiban masyarakat basisnya di rumah Ibadah, maka pendekatan kita akhir-akhir ini, dalam kebijakan adalah melakukan percepatan pembangunan berbasis rumah Ibadah,” pungkasnya. (*)