ARSO, FP.COM – Rehabilitasi Mesjid Agung Nurul Huda, Arso II, Keerom, telah dimulai pada Selasa, 15 Agustus 2023. Ketua panitia pembangunan, Mujiono, kepada awak media, menjelaskan, anggaran yang dibutuhkan pihaknya sekira Rp 21 miliar dan sudah terealisasi kurang lebih Rp3,5 miliar.
“Masih kekurangan Rp 18 miliar. Perencanaan total desainnya sekitar 80 persen. Realisasi fisik di lapangan sampai saat ini pengecoran tiang kolom menelan dana sekitar Rp400 an juta,” ujar Mujiono yang juga Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Keerom.
Usaha panitia untuk mengumpulkan dana telah dilakukan dalam banyak cara. Seperti mengajukan proposal ke sejumlah pihak, mulai dari presiden, wakil presiden, gubernur, bupati dan masyarakat umum.
“Mudah-mudahan berkenan dan ada bantuan lagi untuk memenuhi kebutuhan kami sesuai kebutuhan pembangunan masjid.”
Bupati Keerom Piter Gusbager berharap, rehabilitasi mesjid ini dapat meningkatkan keimanan dan ketaqwaan umat muslim Keerom. Selain itu, masjid ini bisa menjadi ikon sikap toleransi antarumat beragama di Negeri Tapal Batas itu.
Sebagai simbolisasi dukungan, Piter Gusbager hadir dan melakukan pengecoran tiang kolom lantai sebagai tanda dimulainya rehabilitasi bangunan mesjid tertua di Arso itu.
“Saya ingin semua agama yang ada di Keerom ini bersatu, perbedaan itu pasti ada tapi dalam ajaran agama nilai-nilainya semua sama, nilai kemuliaan, nilai kebaikan, nilai cinta kasih, nilai-nilai kesucian, itu semua sama,” bebernya.
Bagi Bupati Gusbager, rumah ibadah punya peran penting di tengah masyarakat, bukan sekadar tempat beribadah. Ia mencontohkan, bagaimana informasi pemerintah pada masa pandemi Covid-19 bisa sampai kepada masyarakat lewat rumah ibadah.
“Bagaimana maskernya, bagaimana sosial distancingnya, itu semua berjalan sangat efektif karena tokoh-tokoh agama ini punya pengaruh besar untuk menyampaikan pesan-pesan pemerintah. Termasuk pesan toleransi, kerukunan, moderasi, cinta kasih, kedamaian, persaudaraan itu juga disampaikan,” jelasnya. (*)
1 comment