ARSO TIMUR, FP.COM – Bupati Keerom Piter Gusbager mengapresiasi perhatian Mabes Polri terhadap kemajuan dan kesejahteraan petani di daerahnya. Hal ini ia sampaikan dalam sambutannya saat berdialog bersama Kepala Korps Pembinaan Masyarakat Badan Pemelihara Keamanan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kakorbinmas Baharkam Polri) Irjen Pol. Hary Sudwijanto, di kampung Suskun distrik Arso Timur, Rabu (20/9/23).
“Saya hampir pastikan bahwa satu-satunya aset Polri di Tanah Papua yang dimiliki oleh Mabes Polri atau Polda Papua dalam konteks pertanian itu ada di sini (Keerom-red), hampir tidak ada di daerah lain. Ini tanda bahwa Polri tidak hanya bekerja dalam penegakan hukum tetapi Polri memiliki peran-peran yang lain seperti yang kita lihat saat ini,” sebut Gusbager.
Menurut Gusbager, ide pembangunan laboratorium pendidikan dan pelatihan budidaya jagung ini muncul pada Februari tahun lalu. Saat itu, dia bertemu dengan Kakorbinmas Baharkam Polri sebelumnya, Irjen Pol Suwondo Nainggolan. Hanya butuh setahun, ide itu pun terealisasi, dan diresmikan di Januari tahun ini. Proyek ini bahkan telah melewati beberapa kali masa panen, terakhir pada Rabu, 20 September 2023.
“Kegiatan seperti ini lahir dari sebuah gagasan. Kadang tidak direncanakan, tetapi inspirasi, dia memutar dunia ini. Terima kasih untuk Korbinmas Mabes Polri, secara khusus mantan Kakorbinmas waktu itu, Bang Suwondo Nainggolan, sekarang menjabat sebagai Kapolda DIY (Yogyakarta). Beliau datang di kantor dan kami diskusi dan membuat keputusan yang gila. Akhirnya deal dan eksekusi,” cerita Gusbager.
Sebagai pemegang tongkat estafet, Hary Sudwijanto ternyata punya visi yang sama dengan pendahulunya. Hary ingin program ketahanan pangan ini sukses dan memberikan dampak secara langsung kepada masyarakat.
“Tentu, tanpa kerja sama yang baik, apa yang diharapkan Bapak Bupati dan Bapak Suwondo waktu itu mungkin tidak akan terealisasi dengan baik. Saya sempat dapat laporan beberapa kali panen,” akunya.
“Pertanian yang sekarang sudah berjalan memiliki maksud agar ekonomi masyarakat Papua, khususnya Keerom, dapat berkembang. Ini bukan bermaksud mengajari tapi mengajak secara bersama-sama,” tutup Jenderal Hary. (*)