JAYAPURA, FP.COM – Hingga kini, kasus positif Covid-19 di Kabupaten Keerom belum ditemukan. Pasien dalam pengawasan (PDP) juga masih nihil, kecuali orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak 162. Namun, perang terhadap Coronavirus mulai digencarkan. Selain sosialisasi, pemerintah setempat juga melakukan upaya antisipasi dengan penyemprotan cairan desinfektan ke rumah warga.
Tak hanya di ibukota kabupaten, distrik yang berjarak cukup, semisal Web dan Yaffi yang ditempuh enam (6) jam perjalanan tak luput dari jangkauan petugas.
“Fokus kami bukan hanya wilayah padat penduduk tapi hingga pelosok-pelosok daerah terpencil. Agar masyarakat bisa terhindar dari pandemi Covid-19,” ujar Bupati Keerom Muhammad Markum.
“Ini komitmen kami bahwa pencegahan virus corona dilakukan hingga seluruh lapisan masyarakat,” sambungnya.
Aksi melawan virus Corona di Keerom ini juga melibatkan TNI/Polri dan Muhammad Markum mengeapresiasi hal tersebut. “Terima kasih atas sinergi dari pihak TNI-Polri yang turut membantu sosialisasi wabah virus ini,” ujarnya.
Masalah bukannya tak ada. Keerom sebagai wilayah perbatasan dengan negara tetangga Papua Nugini (PNG) sebenarnya cukup rentan, apalagi, angka Covid-19 di negara tersebut cukup tinggi. Lalu lintas di perbatasan tak serta merta dihentikan, mengingat hubungan kekerabatan yang lama terbangun antarpenduduk di wilayah ini.
“Untuk pelintasan batas antarnegara selama ini berlangsung secara tradisional karena hubungan kekerabatan. Sehingga langkah yang kami lakukan memberikan sosialisasi dari rumah ke rumah agar masyarakat bisa ikut menjadi pelopor pencegahan virus Corona. Sehingga kerabat mereka dari PNG yang berniat berkunjung bisa dibatasi,” tutup Markum. (Dadang)