JAYAPURA, FP.COM – Perum Damri Jayapura mengungkapkan beberapa kendala dalam melayani angkutan perintis di Jayapura.
General Manager Perum Damri Jayapura, Ahmad Supriadi mengatakan, salah satu kendala yang dihadapi dalam mengoperasikan armada perintis yakni infrastruktur jalan.
“Kendalanya harus melewati jalan offroad, karena hanya bus Damri yang melayani angkutan pedesaan dan tetap beroperasi meski penumpang sepi,” kata Supriadi di Jayapura, Kamis (3/8/2023)
Perum Damri Jayapura memiliki 87 armada. Dari jumlah tersebut, hanya 50 unit siap operasi atau SO, sisanya ada yang mengalami rusak berat dan proses kir kelayakan kendaraan.
Khusus perintis, Damri Jayapura menggunakan 16 armada untuk melayani 10 trayek, masing-masing lima trayek di Jayapura dan lima trayek di Sarmi.
Supriadi mengatakan, pendapatan dominan ditopang dari segmen perintis. Masing-masing armada dilengkapi 10 seat.
Dari 10 trayek, kata Supriadi, Angkutan Kota Dalam Provinsi atau AKDP jurusan Sarmi Jayapura dan sebaliknya terbanyak digunakan oleh masyarakat.
Pada 2024 mendatang, Perum Damri Jayapura akan menambah 13 trayek baru, antara lain Jayapura – Bukisi, Jayapura – Tarfia dan Jayapura –Lere, Jayapura Nimbokrang-Genyem dan Jayapura Maruway.
“Penambahan trayek baru atas permintaan masyarakat,” ujarnya.
Djawatan Angkoetan Motor Repoeblik Indonesia atau disingkat Damri mempunyai tugas utama menyelenggarakan pengangkutan darat dengan bus, truk, dan angkutan bermotor lainnya. Damri merupakan BUMN transportasi. (FPkontr1)