JAYAPURA, FP.COM – Rabu sore, 14 April 2021, Rumah Sakit Umum Daerah Abepura kedatangan tamu jauh. Dia adalah Direktur Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fasyankes) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Andi Saguni yang datang bersama rombongan. Kedatangan Andi diterima oleh Direktur Daisy Urbinas dan sejumlah pejabat teras rumah sakit.
Setibanya, hal pertama yang menarik perhatian Dokter Sugani justru pada lingkungan Rumah Sakit Umum Abepura. “Saya apresiasi RSUD Abepura ini bersih, karena untuk rumah sakit, Fasyankes itu yang utama itu kebersihan,” ungkap Sugani.
Bertemu jajaran manajemen rumah sakit, Sugani juga memuji pencapaian RSUD Abepura yang telah mendapatkan akreditasi RS Paripurna Pertama di Papua.
“Saya apresiasi juga Rumah Sakit Abe yang menjadi satu-satunya rumah sakit yang mendapatkan akreditasi paripurna. Nggak gampang itu, potensi RS Abe sudah sangat baik karena yang dinilai itu kan sistemnya, itu bisa diandalkan bagi pelayanan kesehatan yang bermutu di Kota Jayapura dan Papua”, jelas Andi Saguni yang juga plt Direktur Utama RSUP Wahidin Sudirohusodo (RSWS) Makassar.
Direktur RSUD Abepura sangat bergembira atas kunjungan dari Kementerian Kesehatan ini. “Kami senang sekali Bapak Direktur bisa datang ke rumah sakit kami, kami sangat nanti-nantikan, ini sejarah pertama kali sejak Kementerian Kesehatan ada pada era kami bekerja di RSUD Abepura, baru pertama kali ini ada seorang direktur datang ke sini.”
Dokter Daisy mengungkapkan, sewaktu dirinya masih menjabat kepala bidang di rumah sakit ini, pernah mendapat kunjungan dari Menkes Endang Rahayu Sedyaningsih (alm).
“Beliau (Endang-red) menantang kami, kalau bisa, RSUD Abepura buktikan untuk Tanah Papua bisa akreditasi, nggak. Saya ditunjuk oleh direktur (drg. Aloysius Giyai-red) sebagai ketua akreditasi, dan saya tidak ada modal pengetahuan apapun, hanya lewat internet. Puji Tuhan, saat ini kami sudah lulus rumah sakit paripurna di daerah,” ungkap Daisy Urbinas.
Dalam kesempatan tersebut, pihak manajemen RSUD Abepura berharap dukungan dari kementerian kesehatan berupa alat-alat kedokteran spesialistik dalam kaitan RSUD Abe sebagai rumah sakit klas B dan menjadi rujukan di Provinsi Papua.
“Terutama alat bedah, seperti saraf, urologi, mulut, alat spesialistik jantung, radiologi, dan lain-lain,” kata Urbinas.
Ia menyatakan, dokter spesialis di rumah sakitnya itu sudah komplit, namun terkendala pada dukungan peralatan seperti yang disebutkan di atas. Begitu pun dengan ruang operasi, sangat baik, kecuali ruang rawat inap yang perlu mendapat perhatian karena sering mengalami kebocoran.
Mantan Kepala Dinas Kesehatan Biak Numfor ini juga melaporkan salah satu pelayanan unggulan yang sedang dipersiapkan RSUD Abepura yaitu layanan unggulan kesehatan ibu dan anak stunting, dan stroke.
Kebutuhan RSUD Abe tersebut kemudian dicatat oleh Andi Saguni, dan berjanji untuk berupaya membantu.
“Dengan kepercayaan kami kepada rumah sakit ini yang memiliki semangat untuk berkembang, mudah-mudahan, tahun 2022 bisa kita bantu untuk beberapa usulan yang diberikan kepada kami,” akunya.
Meskipun begitu, ia juga mengharapkan peran dan kepedulian Pemerintah Provinsi Papua sebagai owner dalam kaitan dengan pendanaan bagi fasilitas kesehatan yang ada di RSUD Abepura.
“Ini menjadi tanggung jawab owner juga untuk memperhatikan apa yang tadi saya bilang, tetapi kami di pusat melalui dana perimbangan lewat alokasi khusus bidang kesehatan yang dikelola kemenkes untuk membantu daerah-daerah,” tutup Sugani. (*)