JAYAPURA, FP.COM – Sejalan dengan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Papua, Kabupaten Keerom juga tengah berupaya menerapkan konsep sustainable tourism dalam mengelola sektor pariwisatanya. Lewat Dinas Kebudayaan, Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar), Pemerintah Kabupaten Keerom terus berbenah dengan melakukan pembangunan dan perbaikan di beberapa objek atau destinasi wisatanya.
Sekretaris Dinas Kebudayaan, Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Kabupaten Keerom Sergius Fatem menjelaskan, pengembangan beberapa objek wisata ini didukung penuh oleh Bupati Kabupaten Keerom Piter Gusbager seperti pada penataan kawasan yang menjadi wajah kabupaten, sebut saja Tugu Yii, dan objek wisata baru di Yowong.
“Kita berterima kasih karena Bapak Bupati mau supaya wajah Keerom itu diisi dengan destinasi pariwisata. Contoh seperti Tugu Yii (matahari terbit) di Swakarsa, itu juga membentuk wajah kota, yang dulunya biasa-biasa saja sekarang sudah kelihatan indah. Lalu beberapa sarana prasarana di Yowong,” ujar Fatem saat ditemui usai mengikuti Bimtek Pengelolaan Pariwisata Berkelanjutan (Sustainable Tourism) yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Papua, Jumat (14/7), di Jayapura.
Masih menurut Fatem, dukungan sumber daya manusia menjadi salah satu faktor utama dari pembangunan industri pariwisata. Hal tersebut dapat dicapai lewat pelatihan-pelatihan yang di dalamnya ada muatan-muatan pariwisata sehingga masyarakat mengerti bahwa pariwisata merupakan satu bagian dalam pergerakan ekonomi kerakyatan.
Membangun image masyarakat sebagai pengelola destinasi ke depan merupakan sebuah pekerjaan rumah Pemda Keerom, di mana, selama ini pariwisata masih dianggap sebagai pendapatan sampingan.
“Saat ini yang sedang kami dorong yaitu sarana prasarana pariwisata, kemudian kami juga memberikan pelatihan tentang Pokdarwis (kelompok sadar wisata) bagi saudara-saudara yang di Keerom. Hanya saudara-saudara di Keerom masih merasa bahwa pariwisata dan ekonomi kreatif ini merupakan pekerjaan sambilan,” ungkapnya.
Kabupaten Keerom yang berjuluk Negeri Tapal Batas juga memiliki ekowisata di Kesnar yang menawarkan spot untuk melihat burung cenderawasih. Jenis cenderawasih di Kesnar hingga sekarang belum diidentifikasi jenisnya, namun di sana telah dilengkapi sarana dan prasarana sekaligus membina para pengelola yang notabene adalah masyarakat asli setempat.
“Kalau boleh, pelatihan di tingkat provinsi melibatkan banyak pelaku-pelaku pariwisata, secara khusus kami di Keerom. Kami Pemda Keerom membutuhkan bantuan dukungan dari teman-teman Disbudpar Papua supaya juga mengangkat harkat dan martabat, khususnya untuk saudara-saudara kita yang ada di Kabupaten Keerom,” tukas Fatem. (*)