JAYAPURA, FP.COM – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Provinsi Papua menyatakan menolak hasil kongres luar biasa (KLB) abal-abal yang dilaksanakan di Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara pada 5-6 Maret 2021.
Hal ini ditegaskan Wakil Ketua DPD Partai Demokrat Papua Ricky Ham Pagawak didampingi Sekretaris DPD Partai Demokrat Boy Markus Dawir dan Wakil Ketua DPD Partai Demokrat Papua Yunus Wonda saat memberikan keterangan pers di kantor DPD Demokrat Papua, Sabtu (6/3/2021).
“Kami menganggap KLB di Deli Serdang, Sumatera Utara ilegal dan abal-abal, sebab inkonstitusional serta tidak sesuai AD/ART partai demokrat,” Tegas Ricky Ham Pagawak yang biasa disapa RHP.
Ia menyebut KLB tersebut tidak dihadiri jajaran pengurus DPD Demokrat Papua, dimana kader solid mendukung penuh kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan menyatakan siap berperang melawan orang yang merongrong keutuhan partai.
“Ketua umum AHY dan kepengurusan yang ada sekarang adalah sah terdaftar di Kementerian Hukum dan HAM,” ujarnya.
Dirinya mengaku pengurus DPD Demokrat Papua mulai dari provinsi hingga DPD dan DPAC tetap loyal dan mendukung penuh kepengurusan Demokrat di bawah komando AHY.
“Kami seluruh kader Demokrat yang ada di seluruh Tanah Papua hari ini siap perang melawan siapapun yang telah mengganggu kepengurusan Partai Demokrat,” tandasnya.
Senada dengan itu, Wakil Ketua DPD Demokrat Papua Yunus Wonda membantah bahwa tidak satu pun pengurus DPD Demokrat Papua yang hadir pada KLB tersebut.
“Jika ada yang hadir pada KLB tersebut dan mengklaim mengatasnamakan DPD Demokrat Papua, itu tidak benar,” tegasnya lagi.
Sebab menurutnya, seluruh pengurus DPD Demokrat Papua dari provinsi sampai tingkat kabupaten/kota tetap solid mendukung kepemimpinan AHY. “Kami di bawah satu komandon yakni AHY,” ucapnya.
Di tempat yang sama, Plt. Sekretaris DPD Demokrat Papua Markus Moy Dawir mengungkapkan Ketua DPD Demokrat Papua Lukas Enembe menyampaikan bahwa DPD Demokrat Papua tetap mendukung AHY.
“Jadi siapa pun tidak boleh membuat gerakan aneh di Papua. Kita tidak menerima dan tetap ada di bawah komando AHY,” katanya. (FPKontr3)