Ekspelatih Timnas Garuda Alfred Riedl Bepulang

Kapten Boaz Solossa (7) saat mendengarkan instruksi Pelatih Alferd Riedl, kala keduanya berkolaborasi di Tim Nasional Indonesia/Istimewa

JAYAPURA, FP.COM – Sepak bola Indonesia tengah berduka, mantan juru taktik tim nasional, Alfred Riedl, dikabarkan meninggal dunia pada  Selasa (09/10/2020) di Pottendorf, Austria. Pelatih yang dua kali membawa Tim Nasional Indonesia sebagai runner-up Piala AFF edisi 2010 dan 2016 ini mengembuskan nafas terakhirnya di usia 70 tahun.

Rasa duka turut dirasakan kapten Persipura Jayapura Boaz Solossa atas kepergian pelatih yang dijuluki spesialis runner-up ini.

Read More
iklan

Dalam unggahan foto di akun Instagram-nya (@boazsolossa), Boci, sapaan akrabnya, mengucapkan terima kasih atas jasa serta pengabdian Riedl selama menjadi pelatih tim nasional.

“RIP, coach (Riedl). Terima kasih buat jasamu kepada timnas Indonesia. Semua kebaikanmu akan kami kenang sepanjang masa. Tuhan sediakan tempat yang terbaik untukmu di surga,” tulis Boaz dalam keterangan fotonya tersebut, Rabu (09/10).

Boaz sendiri sempat merasakan tangan dingin Riedl. Bahkan, di bawah pelatih asal Autria tersebut, Boaz seakan kembali menemukan tempatnya di lini depan Tim Garuda.

Di ajang Piala AFF tahun 2016, di bawah instruksi Alfred Riedl, Boaz tampil cukup produktif dengan koleksi 4 gol sepanjang turnamen antarnegara di kawasan Asia Tenggara tersebut. Padahal, kali terakhir Boaz mencetak gol berseragam merah putih adalah saat Indonesia menahan imbang Tiongkok 1-1 di ajang Kualifikasi Piala Asia 2015, tahun 2013.

Alfred Riedl memang bukanlah orang yang berjasa menemukan pemain Boaz Solossa, tetapi, kepercayaannya kepada Boaz sungguh tak terbantahkan. Tak hanya diberi tempat sebagai penyerang utama, namun juga dipercaya memimpin rekan-rekannya di tengah lapangan, sebagai kapten kesebelasan.

Riwayat kepelatihan Riedl sendiri cukuplah panjang. Sebelum ke Indonesia, ia menjadi pelatih kepala tim nasional Palestina, Vietnam dan Laos dan sebagainya, juga sejumlah klub pernah ia besut . Tahun 2015, ia sempat dipercaya sebagai juru taktik PSM Makassar. Riedl juga pernah mencicipi status sebagai pelatih kepala timnas Austria dari tahun 1990-1991.

Tak banyak tahu jika dulunya Riedl adalah penyerang handal ketika aktif bermain sebagai pesepakbola. Ia memulai karir tahun 1967 di klub lokal negaranya, FK Austria Wina, dengan sangat mengesankan. Ia menciptakan 58 gol dari 98 laga sebelum hijrah ke klub Sint-Truiden (Belgia), di mana ia mencetak 33 gol dari 56 partai.

Tak hanya Sint-Truiden, dua klub Belgia lain pernah memakai jasa pemain kelahiran Wina, 2 November 1949 ini, yaitu FC Antrwerp dan Standard Liege. Bersama Antrweb, ia mengemas 33 gol dari 56 penampilan. Performa ciamik Riedl diulangi kala membela Standard Liege dengan torehan 53 gol dari 106 partai. Ia juga pernah bermain untuk klub Prancis, Metz. Lalu, malang melintang ke sejumlah klub, hingga ke benua Afrika, sebelum menutup karir sebagai pemain.

Ia juga punya 4 caps bersama Timnas Austria, namun tidak punya torehan gol. Sepanjang karirnya, ia mencatatkan 210 gol dari total 427 penampilan. (Ray/JP)

 

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *