Final Liga Champions: Perang Strategi Duo Trainer Jerman

Adu strategi Thomas Tuchel dan Hansi Flick warnai final Liga Champions musim ini/Istimewa

JAYAPURA, FP.COM – Partai final Liga Champions antara Paris Saint-Germain dan Bayern Munchen dini hari nanti akan diwarnai perang taktik dua pelatih senegara, Thomas Tuchel dan Hansi Flick. Kedua pelatih ini berasal dari Jerman.

Meskipun kini membesut klub di Negara berbeda, kedua pelatih ini sesungguhnya sudah saling paham betul dengan strategi yang akan digunakan oleh lawannya. Pasalnya, Tuchel dan Flick juga pernah bertemu di kompetisi domestik, Bundesliga Jerman.

Read More
iklan

Nama dan karir Thomas Tuchel sendiri mulai menanjak saat dirinya menjadi juru taktik Borussia Dortmund di tahun 2015-2017.Di musim perdananya bersama Die Borussen (julukan Borussia Dortmund), Tuchel membawa Dortmund bertengger di peringkat dua klasemen akhir Bundesliga 2015/2016.

Semusim berselang, berkat tangan dinginnya, pelatih yang menyukai skema 4-3-3 ini mengantarkan Marco Reus dkk berdiri di podium juara DFB Pokal pada tahun 2016/2017. Kesuksesan inilah yang membuat raksasa Prancis, PSG, kepincut untuk memakai jasa pelatih kelahiran Krumbach, Jerman Barat, 29 Agustus 1973 tersebut .

Hijrah ke Kota Paris untuk menangani klub kaya yang bermaterikan pemain-pemain kelas dunia, membuat kualitas yang dimiliki Tuchel  semakin terlihat. Sejak didatangkan pada tahun 2018, total 6 gelar domestik telah dipersembahkan Tuchel bagi PSG. Puncaknya, ia membawa klub berjuluk Les Parisiens ini berlaga di final Liga Champions Eropa untuk pertama kalinya sejak 50 tahun klub berdiri.

Setali tiga uang, kedatangan Hansi Flick ke Munchen pada Desember 2019 membawa angin segar bagi klub Bavaria itu yang baru saja memecat Niko Kovac sebagai pelatih kepala. Satu trofi Bundesliga dan DFB Pokal langsung dipersembahkan pelatih yang gemar dengan pola 4-2-21 ini.

Sebelum membesut Bayern Munchen, mantan asisten pelatih RB Salzburg ini sudah cukup di kenal di jagat sepak bola. Ia mendampingi Joachim Loew sebagai asisten kala Jerman merebut gelar juara duni 2014.

Hansi beruntung pernah menimba ilmu dari sejumlah pelatih kenamaan semisal  Giovanni Trapattoni dan Lothar Mattheus di RB Salzburg, dan tentu saja bosnya di tim nasional, Joachim Loew. Tak heran, ia kini berada di final Liga Champions dan berpeuang mengulang prestasi treble winner Munchen seperti tahun 2013.

Duel Hansi dan kompatriotnya, Tuchel, ini juga punya makna lain, di mana reputasi para pelatih Jerman kian tak terbantahkan di benua biru dalam beberapa musim belakangan. Musim lalu, Jurgen Kloop, pelatih Jerman lainnya, membawa Liverpool merengkuh trofi ke-6 di Liga Champions setelah menjungkalkan Tottenham Hotspur 2-0 di Stadion Wanda Metropolitan, Madrid, Spanyol. (Ray)

 

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *