Gaya Mentan Syahrul Semangati Petani Keerom

Mentan Syahrul Yasin Limpo bersama Bupati dan para petani mempraktekan pembuatan teknologi biosaka.

KEEROM, FP.COM– Menteri Pertanian Republik Indonesia Syahrul Yasin Limpo berkunjung ke lokasi penanaman jagung di Kampung Wambes, Distrik Mannem, Kabupaten Keerom, Senin (20/03/23).
Secara terang, Mentan Syahrul menyebut bahwa ia ke Keerom untuk mempersiapakan kedatangan Persiden Jokowi pada Selasa, 21 Maret 2023.

Menteri Pertanian Republik Indonesia Syahrul Yasin Limpo di dampingi Bupati Kabupaten Keerom Piter Gusbager saat meninjau kawasan food estate Keerom

Di depan para petani, lebih lanjut ia menyinggung potensi pertanian Indonesia dilihat dari luas wilayahnya yang merupakan salah satu negara terbesar di dunia. Menurutnya, pertanian telah menjadi penyelamat negara untuk melewati masa pandemi Covid beberapa waktu lalu. Indonesia patut bersyukur diberi anugerah lahan pertanian yang luas,

Read More
iklan

“Mumpung pak bupatinya agresif dan banyak sekali dia buat pekerjaan rumah buat saya. Oleh karena itu, mulai hari ini, kita di Keerom, (berpikir) jadi petani itu kita tidak miskin. Jadi salah itu kalau bilang saya petani orang miskin, ndak betul itu!. Pertanyaannya, kenapa orang di Jawa, Makassar bagus, kita di sini tidak? Saya akan ada di sini bersama bapak bupati, wakil bupati, sekda akan membackup semuanya,” lanjutnya.

“Tentu untuk sementara waktu, awal-awal untuk memperkenalkan bibitnya dan lain-lain, nanti Pak Dirjen siapkan, tapi yang saya mau, kita mau dulu, semangat dulu. Di kepala kita satu, kenapa orang di sana bisa,, di Keerom pasti bisa. Kita akan menangani selama satu bulan dan tergantung kita. Tuhan sudah kasih tanah yang bagus kok nggak diolah? 1 hektar itu bisa sampai 30 juta lho, kasih keluar modal 5 juta jadi 25 juta.”

Syahrul menceritakan pengalaman memaksimalkan hasil pertanian sewaktu menjadi Gubernur Sulawesi Selatan. “Waktu saya pimpin Sulawasi Selatan, dari 9 juta menjadi 54 juta dalam 3 tahun income rakyat. Jadi kalau 1000 hektar dalam seratus hari, Pak Bupati membagi uang pada rakyat kurang lebih 30 miliar, rakyat sejahtera.”

“Saya akan ada membooster, Pak Bupati di depan, Pak Menteri di belakang, jangan dibalik. Saya mau lihat hasilnya tiga bulan dari sekarang. Saya akan turunkan kekuatan yang cukup untuk pak bupati di sini untuk memperlihatkan kepada kabupaten lain. Saya tidak janji bantuan, tapi saya pasti ada. Bisa saja kan nggak berhasil, itu manusia biasa, kita ulang lagi.” katanya meyakinkan.

 

Gunakan motor, Menteri Syahrul Yasin Limpo memantau kawasan Food Estate di Kampung Wambes

Tak lupa, mantan Bupati Gowa ini juga mengampanyekan teknologi biosaka. “Kadang-kadang kita menunggu yang buatan kimia, padahal menyuburkan tanah itu cukup dengan rumput-rumput yang ada di sekitar kita, namanya biosaka. Bio itu tanaman, saka itu semua dari alam kembali ke alam. Ini bukan pupuk tapi penyubur tanah. Tekniknya disemprot ke atas. Jadi, jangan tunggu ada pupuk dulu baru kerja. Memang perlu pupuk juga, yang penting doa dulu, kita di lapangan dulu, tentu ada bantuan bibit dan macam-macam tapi jangan bersandar di situ, mau dulu. Teknologi biosaka ini sudah dicoba di 16 provinsi dan berhasil, tanaman lebih subur dan hasilnya lebih maksimal,” aku Syahrul.

Terakhir, Syahrul mengatakan, nantinya, Presiden akan berdialog dengan 20 petani yang telah ditunjuk. Menurutnya, para petani boleh menyampaikan harapan kepada presiden seperti bantuan bibit, traktor, perumahan dan lahan yang lebih luas.

Pengen hasil produksi lebih seperti di daerah luar. Pengen juga hasil pertanian bisa melimpah dan berharap petani Keerom bisa buat bibit jagung sendiri,” pungkasnya (*)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *